Advertisement

DIY Jadi Provinsi Termiskin di Jawa, Ini Saran Legislatif

Sunartono
Kamis, 19 Januari 2023 - 08:57 WIB
Sunartono
DIY Jadi Provinsi Termiskin di Jawa, Ini Saran Legislatif Ilustrasi kemiskinan. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—DPRD DIY menyarankan kepada Pemda DIY agar focus pada bantuan untuk pemenuhan kalori makanan dalam upaya mengentaskan kemiskinan.

Berdasarkan data BPS persentase penduduk miskin DIY awal tahun ini  sebesar 11,49% atau secara absolut, terdapat sebanyak 463.630 orang. Angka ini naik dibandingkan kondisi Maret 2022, di mana persentase penduduk miskin pada saat itu adalah 11,34% dan jumlah penduduk miskin sebanyak 454.760 orang.

Advertisement

Kondisi ini membuat DIY menjadi daerah paling miskin di Jawa dengan angka kemiskinan  diatas rata rata nasional sebesar 9,57%. Garis Kemiskinan pada September 2022 tercatat sebesar Rp551.342 per kapita per bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp398.363 (72,25%) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp152.979 (27,75%).

BACA JUGA : Waduh! Dalam Enam Bulan, Jumlah Penduduk Miskin di DIY

“Dari rilis BPS tersebut sangat jelas bahwa garis kemiskinan makanan mendominasi sebesar 72,25 persen. Sehingga solusinya perlu fokus pada pemenuhan kalori makanan pada warga miskin,” kata Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana dalam keterangan tertulis, Kamis (19/1/2023).

Menurutnya pemenuhan kalori makanan ini perlu diutamakan pada warga miskin yang ekstrem atau sangat miskin. Penanganan ini perlu fokus pada daerah daerah termiskin terutama di Kulonprogo dan Gunungkidul.

“Fokusnya memenuhi kalori makanan warga miskin, terutama yang ekstrem dan kedua lokasi di wilayah yang memiliki persentase kemiskinan tinggi,” ujarnya.

Saat ini memang sudah ada bantuan untuk warga miskin di DIY, terkait kalori makanan ada BNPT yang mencakup 380.000 KK lebih, dari sekitar 960.000 KK miskisn sasaran di DIY. Artinya bantuan kalori makanan tersebut sudah mencakup sekitar 40% KK di DIY.

BACA JUGA : Kantong Kemiskinan di DIY Paling Banyak Ada di Pedesaan

“Pertanyaannya mengapa sudah dua kali lipat data DTKS dibantu kalori makanan tetapi masih ada 11,49% penduduk miskin. Kalau kita lihat lebih dalam ternyata bantuan tersebut besaran nya hanya sekitar Rp200.000 per KK per bulan, sehingga belum bisa mengangkat warga miskin yang ekstrem ke atas garis kemiskinan,” katanya.

Ia menyarankan penambahan bantuan kalori makanan tersebut pada warga miskin ekstrem, tidak melalui uang cash tetapi dengan sembako yang dikerjas amakan dengan warung warung lokal di dusun. Besarannya harus signifikan agar bisa mengangkat keatas garis kemiskinan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement