Advertisement
Tak Hanya Durian, Patuk Gunungkidul Juga Kaya Aneka Buah

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kapanewon Patuk Gunungkidul selama ini dikenal sebagai sentra penghasil durian dan kakao. Namun demikian, potensi buah-buahan tak sebatas dua komoditas tersebut karena ada juga duku, manggis, rambutan dan aneka buah-buahan lainnya.
Panewu Patuk, Martono Imam Santoso mengatakan, wilayahnya menjadi sentra penghasil buah di Gunungkidul. Komoditas utama yang menjadi unggulan adalah durian dan kakao untuk produksi coklat.
Advertisement
“Sekarang sedang musim durian dan banyak dijual dipinggir jalan. Untuk mencicipinya, juga bisa mendatangi rumah-rumah warga,” katanya, Jumat (20/1/2023).
Menurut dia, dari sisi potensi di Patuk tidak hanya durian dan kakao. Pasalnya, ada potensi yang lain seperti mangga, rambutan.
Baca juga: Wisnutama Tangani Pembukaan Piala Dunia U-20 2023
Tak hanya itu, juga ada budidaya manggis serta pohon duku yang berada di rumah-rumah warga. “Memang banyak potensinya. Bahkan ada juga yang membudidayakan panili dan merica,” ungkanya.
Martono menekankan, upaya budidaya tanaman buah terus dilakukan. Selain untuk mempertegas Patuk sebagai sentra buah, juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Harapannya dengan budidaya tanaman buah maka perekonomian warga bisa meningkat. Makanya kami terus berupaya mengembangkannya dengan menggandeng berbagai pihak,” katanya.
Salah seorang anggota kelompok Tani Sidodadi II, Dusun Gumawang, Kalurahan Putat, Patuk, Tina mengatakan, banyak tanaman buah yang dikembangkan oleh kelompok. Selain itu, ia menjual durian di rumah.
Untuk harga tergantung ukuran buah mulai dari Rp30.000 hingga Rp75.000 per buahnya. Menurut dia, sekarang sedang musim durian dan diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa pekan ke depan.
“Masih banyak , kalau sampai dua minggu ke depan. Saya tidak memetiknya karena menunggu hingga durian jatuh dengan sendirinya baru dijual,” kata dia.
Menurut dia, di tanah perkarangan yang dimiliki tidak hanya terdapat pohon durian dan kakao. Hal ini dikarenakan ada tanaman lain seperti rambutan, duku hingga manggis.
“Saya juga ada tanaman merica yang dibudidayakan. Untuk manggis juga sudah mulai berbuah, sedangkan duku masih belum,” katanya.
Salah seorang pembeli asal Kapanewon Semanu, Arista Putri mengatakan, lebih puas membeli langsung ke petani, karena murah dan bisa memilih buah.
“Saya datang ke petani langsung. Selain mencicipi, juga ada yang dibawa pulang ke rumah untuk dimakan bersama keluarga,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Merespons Upah Rendah Buruh, MPBI DIY Gelar Pasar Murah May Day
- Banjir dan Tembok Ambrol Diterjang Banjir, Penjaga Sekolah SD Bogem II di Sleman Diungsikan
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu hingga Palur
- Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Lempuyangan
- Jangan Sampai Telat, Jadwal SIM Ditlantas Polda DIY Selama Mei 2025
Advertisement