Advertisement
Pesan Imlek Kelenteng Jogja: Jaga Kerukunan dan Kebersamaan Umat Manusia

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Perayaan Imlek dua klenteng di Jogja berlangsung khidmat. Kunjungan Klenteng Gondomanan dan Poncowinatan juga tampak lebih semarak pada perayaan Imlek tahun ini dibanding dua tahun terakhir.
Ratusan orang terpantau silih berganti memasuki Klenteng Gondomanan untuk memanjatkan doa di perayaan Imlek tersebut. Kepala Seksi Persembahyangan Klenteng Gondomanan Bing Mee menyebut Klenteng Gondomanan sudah menerima kunjungan doa sejak Sabtu sore (21/1/2022).
Advertisement
“Kalau dibanding tahun lalu, jumlah umat Konghucu yang berdoa ke sini lebih banyak, karena sudah tidak pembatasan sosial juga,” katanya, Minggu (22/1/2023).
Bing Mee menyebut tahun baru kelinci air di perayaan Imlek ini perlu diartikan sebagai hal baik untuk memulai awal baru 2023. “Kerukunan antar masyarakat perlu untuk terus dijaga bersama, tanpa kerukunan maka kedamaian sulit tercapai. Hidup tanpa kedamaian tentu sangat tidak baik, isinya hanya kekhawatiran dan ketakutan saja, harus bersama-sama menjaga kerukunan agar hidup lebih damai dan bisa lebih produktif,” jelasnya.
Klenteng Gondomanan, jelas Bing Mee, terbuka bagi siapa saja. “Nanti 10 Februari kami akan adakan ruwatan massal tolak bala di tahun kelinci air ini, semua orang boleh ikut tak hanya umat Konghucu,” katanya, Minggu siang.
Perayaan Imlek di Klenteng Poncowinatan juga tampak khidmat. Pengurus klenteng tersebut, Margo Mulyo menyebut tahun kelinci air yang mulai berlaku di penanggalan Tionghoa ini perlu jadi perekat kebersamaan umat manusia.
“Apalagi setelah pandemi berakhir, gotong royong bersama perlu ditingkatkan bersama agar umat manusia segera bangkit dan pulih lagi semua sendi kehidupannya,” jelasnya.
Margo menjelaskan momentum kebangkitan bersama di tahun kelinci air ini perlu diupayakan bersama antar umat beragama di DIY. Kerukunan jadi syarat utama bangkit di DIY yang memang punya banyak keragaman, semangat tolong menolong dan tenggang rasa kan sudah jadi ciri masyarakat DIY.
“Ini harus terus dirawat artinya perbedaan bukan lagi tantangan tapi potensi yang perlu digali lagi agar bangkit lebih baik,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Capaian Nyata BPJS Kesehatan, Bukti Pemerataan Layanan JKN Hingga ke Pedalaman
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca Hari Ini, Jogja dan Sekitarnya Berawan
- Subhan Nawawi Ingatkan Jangan Ada Perpeloncoan Saat MPLS
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang, Senin 14 Juli 2025
- Jadwal Bus Sinar Jaya (Malioboro-Pantai Parangtritis dan Pantai Baron Gunungkidul), Senin 14 Juli 2025
- Rencana Integrasi Puskesmas Pembantu ke Koperasi Desa Merah Putih, Dinkes Sleman Tunggu Juknis
Advertisement
Advertisement