Advertisement
Belum Ada Titik Temu soal Tanah Sultan Grond, Pembebasan Lahan Tol Jogja Bawen Baru 65%

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA– Humas PT Jasamarga Jogja- Bawen (JJB), Danindra Ghuasmoro mengatakan hingga kini proses pembebasan lahan Tol Jogja Bawen di DIY belum sepenuhnya selesai. Tanah berkarakteristik khusus yang masuk dalam proyek ini belum dapat dibebaskan.
Dengan demikian, pembebasan lahan Tol Jogja-Bawen untuk wilayah DIY baru mencapai 65% dari seluruh lahan yang dibutuhkan. Termasuk lahan tambahan seluas 188.075 meter persegi meliputi 399 bidang tanah.
Advertisement
"Terkait tanah karakteristik khusus ini kami sedang bahas secara intensif dengan pihak kraton agar segera ditemukan titik tengahnya," katanya, Selasa (24/1/2023).
Dia tidak menjelaskan titik tengah yang diharapkan antara kraton dan JBB mengenai penggunaan lahan Sultan Grond yang masuk dalam proyek pembangunan jalan tol tersebut. Hanya saja, JBB optimistis pembangunan jalan tol tersebut sudah bisa digunakan pada 2024 mendatang.
Sementara itu pekerjaan konstruksi pembangunan tol Jogja Solo untuk wilayah Jogja terus disiapkan dan segera dilakukan. Ditargetkan, ruas tol seksi 1 dari Solo ke Purwomartani (Jogja) bisa digunakan pada tahun 2024.
Corporate Communication PT Jogjasolo Marga Makmur selaku pengelola jalan tol Jogja-Solo Ahmad Izzi mengatakan untuk pekerjaan konstruksi jalan tol di wilayah DIY masuk dalam tahap persiapan. "Persiapan konstruksi sudah dilakukan untuk paket 1.2, tepatnya di daerah Purworatani, Kalasan," kata Izzi kepada Harianjoogja.com, Selasa (24/1/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

TNI Sterilkan Lokasi Ledakan Amunisi di Garut dari Masyarakat Sipil
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Long Weekend Waisak, Jumlah Wisatawan di Bantul Meningkat Hampir Dua Kali Lipat
- Tim Saber Pungli Gunungkidul Bakal Pelototi Layanan TPR Wisata Pantai Cegah Kebocoran
- Libur Waisak, Dispar Bantul Tambah Petugas Pemungutan Retribusi di TPR Parangtritis
- Cerita Guru Honorer di Sleman Korban Mafia Tanah, 12 Tahun Perjuangkan Sertifikat Tak Kunjung Dapat
- Kementerian Pekerjaan Umum Mengecek Persiapan Taman Siswa Jadi Sekolah Rakyat
Advertisement