Advertisement

Jalan Godean & Kaliurang Terpadat di Sleman, Jalan Wates Paling Banyak Kecelakaan

Anisatul Umah
Kamis, 26 Januari 2023 - 14:07 WIB
Sunartono
Jalan Godean & Kaliurang Terpadat di Sleman, Jalan Wates Paling Banyak Kecelakaan Ilustrasi. - Solopos/Nicolous Irawan

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman mencatat Jalan Godean dan Jalan Kaliurang masuk dalam lalu lintas (Lalin) terpadat selama 2022. Adapun Jalan Wates menjadi salah satu jalan nasional dengan kasus kecelakaan paling tinggi.

"Kalau dari aspek kepadatan lalu lintas, Jalan Godean yang paling padat lalu lintasnya kemudian Jalan Kaliurang," kata Kepala Dishub Sleman, Arip Pramana kepada Harianjogja.com, Kamis (26/1/2023).

Advertisement

BACA JUGA : Sering Macet, Gejayan Sah Jadi Jalan Terpadat di Jogja

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Sleman, Marjanto menambahkan tidak ada studi kepadatan rata-rata lalu lintas harian. Tapi berdasarkan pengamatan di lapangan kepadatan Lalin terjadi di jalan-jalan nasional, seperti Jalan Magelang, Jalan Solo, dan Jalan Wates.

Kepadatan menurutnya terjadi di jalan-jalan yang menjadi pintu masuk ke Sleman, mulai dari Jalan Kaliurang, Jalan Palagan Monjali, Jalan Piyungan.

"Penghubung lintas provinsi, Jalan Magelang padat, Jalan Wates juga dari barat, Jalan Solo dari timur setelah masuk. Setelah masuk kemudian lalinnya terpecah," ucapnya.

Titik kepadatan ini menurutnya hampir sama dari tahun ke tahun. Diperkirakan titik kepadatan akan berubah jika jalan tol sudah mulai beroperasi.

Sejumlah langkah Dishub lakukan untuk mengurai kepadatan Lalin. Koordinasi dilakukan dengan kepolisian, di hari-hari biasa saat terjadi kepadatan petugas kepolisian akan turun mengurai titik antrean seperti di Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL).

BACA JUGA : Jogja Kian Macet, Kecepatan Rata-Rata di Jalan Hanya 16 

"Karena siklus time di APILL sudah maksimal tidak bisa urai antrian bisa dilepas flashing. Nanti ada petugasnya. Bisa jadi [tetap] hijau merah nanti dilepas diatur oleh petugas, ini yang sederhana begitu," jelasnya.

Melalui jalur alternatif, sehingga kepadatan dipecah. Pemasangan rambu-rambu sementara, dan terakhir dengan penambahan waktu siklus. Misalnya nyala hijau di lampu APILL ditambah.

"Tapi ini upaya terakhir, karena kalau nambah siklus itu saya kira gak efektif. Karena kendaraan yang ngantri sudah panjang. Yang efektif dengan petugas diterjunkan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

AHY Akan Deklarasikan Bali sebagai Pulau Lengkap

News
| Jum'at, 03 Mei 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 17:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement