Advertisement
Knalpot Blombongan Dominasi Pelanggaran di Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Jajaran Satlantas Polres Gunungkidul mencatat ratusan pelanggaran selama Operasi Keselamatan Progo 2023 yang berlangsung mulai 7 Februari 2023. Pelanggaran didominasi sepeda motor yang menggunakan knalpot blombongan.
Kasatlantas Polres Gunungkidul AKP A. Purwanta mengatakan Operasi Keselamatan Progo 2023 berlangsung pada 7 sampai dengan 20 Februari 2023. Hingga hari kelima pelaksanaan operasi atau Minggu (12/2/2023) sudah ada ratusan pengendara yang terjaring razia.
Advertisement
Dia mencontohkan razia di Bundaran Tugu Tobong Gamping di Siyono, Kalurahan Logandeng, Playen, pada Minggu siang menjaring puluhan pengendara. 17 pelanggar dikenakan sanksi tilang dan sebanyak 25 pengendara diberikan sanksi teguran.
“Lokasi operasi tidak hanya di satu titik, tapi ada tempat-tempat strategis lainnya dijadikan tempat razia,” kata Purwanta kepada wartawan, Minggu siang.
Menurut dia, ratusan pelanggar yang operasi karena pelat nomor tidak dipasang di morot, tidak memakai helm, hingga kendaraan tidak memakai spion. Namun, lanjut dia, pelanggaran terbanyak adalah motor yang menggunakan blombongan atau brong.
BACA JUGA: Konvoi Knalpot Blombongang, Puluhan Simpatisan Partai di Jogja Ditindak Polisi
Purwanta menjelaskan knalpot blombongan menyalahi aturan. “Tidak boleh digunakan di kendaraan yang melintas di jalan raya,” ungkapnya.
Dia berharap kepada para orang tua untuk terus mengawasi anaknya. Hal ini dikarenakan kebanyakan pelanggar lalu lintas merupakan kalangan remaja.
“Rata-rata masih duduk di bangku sekolah. Butuh partisipasi bersama agar anak-anak atau remaja mau tertib dalam berlalulintas,” katanya.
BACA JUGA: Polres Bantul Sita 70 Unit Sepeda Motor Berknalpot Blombongan
Kapolres Gunungkidul, AKP Edy Bagus Sumantri mengatakan Operasi Keselamatan merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan ketertiban berlalu lintas sehingga angka kecelakaan dapat ditekan.
“Ada 140 personel yang kami terjunkan selama operasi berlangsung,” kata Edy kepada wartawan.
Edy berharap pelaksanaan operasi dapat berjalan dengan lancar dan tujuan menekan angka kecelakaan dapat diwujudkan. “Penindakan yang kami kedepankan berupa teguran bersifat simpatik, tapi ada juga yang diproses melalui tilang elektronik,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Peresmian Kereta Cepat Whoosh Jadi 2 Oktober 2023, Menhub: Mundur Lagi
Advertisement

Di Coober Pedy, Penduduk Tinggal dan Beribadah di Bawah Tanah
Advertisement
Berita Populer
- Korban Apartemen Malioboro City Minta Diskresi ke Bupati Sleman
- Kisah Merawat Sungai Code, Pernah Dijuluki Toilet Terpanjang di Dunia
- Jelang Diserahkan ke Masyarakat, Eko Suwanto Bersama Kepala Pelaksana BPBD DIY Cek Kelengkapan Alat Penanggulangan Bencana
- ASN DIY Dilarang Berkomentar, Share & Like Peserta Pemilu
- Grebeg Maulud Kraton Jogja, Ratusan Warga Berebut Gunungan Hasil Bumi
Advertisement
Advertisement