Advertisement

Sampah Anorganik Diatasi dengan Cepat di Bank Sampah Guyub Rukun Jogja

Media Digital
Senin, 20 Februari 2023 - 19:07 WIB
Budi Cahyana
Sampah Anorganik Diatasi dengan Cepat di Bank Sampah Guyub Rukun Jogja Warga mengoperasikan alat pembakar sampah hasil inovasi dari Bank Sampah Guyub Rukun di Kelurahan Rejowinangun, Kotagede. - Istimewa

Advertisement

JOGJA—Bank Sampah di Kota Jogja terus menelurkan berbagai inovasi untuk mengatasi persoalan sampah yang dinilai sudah masuk ke dalam kategori darurat di wilayah itu. Peran bank sampah menjadi salah satu tumpuan dalam menyelesaikan persoalan di sektor ini, khususnya sampah jenis anorganik. 

Salah satu bank sampah di Kota Jogja bahkan menelurkan inovasi berupa alat pembakar sampah dan alat pemecah kaca untuk menyerap sampah-sampah anorganik di wilayah itu. Bank Sampah Guyub Rukun RW 06 yang berada di Rejowinangun, Kotagede telah mengoperasikan dua alat itu baru-baru ini. 

Advertisement

Ketua Bank Sampah Guyub Rukun RW 06 Seneng Waliasih mengatakan kedua alat itu merupakan hasil inovasi dari warga setempat dan anggota dari bank sampah tersebut. Alat itu dibuat untuk mengatasi persoalan sampah anorganik yang belakangan menimbulkan efek sosial di masyarakat. 

"Biasanya kalau membakar sampah di perkotaan menimbulkan asap yang tidak sedikit. Kami coba kreasikan alat khusus agar dampak yang dibakar ini tidak menimbulkan masalah sosial ke warga sekitar," katanya, Senin (20/2). 

Dia mengklaim alat pembakar sampah ini merupakan alat yang ramah lingkungan. Sampah yang dibakar hanya menghasilkan asap yang minim. Alatnya terbuat dari drum bekas yang telah dilubangi bagian tengahnya dan kemudian dipasangi pipa besi di bagian atas untuk mengalirkan asap ke drum lain. 

"Kadang sampah-sampah yang tidak laku dijual ke bank sampah, kami pakai alat ini untuk membakar," jelasnya.

Sementara, hasil inovasi lainnya yakni alat pemecah dan penghalus kaca. Alat ini digunakan untuk sampah jenis kaca yang cenderung berbahaya jika dibuang sembarangan. Dengan alat itu, pecahan kaca dan botol bekas dibuat halus yang nantinya bisa dijual ke para perajin keramik dan para pembuat makam. 

"Alat pemecahan kaca itu digiling sampai lembut dibawa ke bank sampah. Jadi bagaimana caranya biar ga bahaya dan yang bingung membuangnya. Tiap pekan ada penimbangan. Itu laku dijual ke para perajin keramik untuk campuran kijing dan benang," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement