Advertisement
Sampah Anorganik Diatasi dengan Cepat di Bank Sampah Guyub Rukun Jogja

Advertisement
JOGJA—Bank Sampah di Kota Jogja terus menelurkan berbagai inovasi untuk mengatasi persoalan sampah yang dinilai sudah masuk ke dalam kategori darurat di wilayah itu. Peran bank sampah menjadi salah satu tumpuan dalam menyelesaikan persoalan di sektor ini, khususnya sampah jenis anorganik.
Salah satu bank sampah di Kota Jogja bahkan menelurkan inovasi berupa alat pembakar sampah dan alat pemecah kaca untuk menyerap sampah-sampah anorganik di wilayah itu. Bank Sampah Guyub Rukun RW 06 yang berada di Rejowinangun, Kotagede telah mengoperasikan dua alat itu baru-baru ini.
Advertisement
Ketua Bank Sampah Guyub Rukun RW 06 Seneng Waliasih mengatakan kedua alat itu merupakan hasil inovasi dari warga setempat dan anggota dari bank sampah tersebut. Alat itu dibuat untuk mengatasi persoalan sampah anorganik yang belakangan menimbulkan efek sosial di masyarakat.
"Biasanya kalau membakar sampah di perkotaan menimbulkan asap yang tidak sedikit. Kami coba kreasikan alat khusus agar dampak yang dibakar ini tidak menimbulkan masalah sosial ke warga sekitar," katanya, Senin (20/2).
Dia mengklaim alat pembakar sampah ini merupakan alat yang ramah lingkungan. Sampah yang dibakar hanya menghasilkan asap yang minim. Alatnya terbuat dari drum bekas yang telah dilubangi bagian tengahnya dan kemudian dipasangi pipa besi di bagian atas untuk mengalirkan asap ke drum lain.
"Kadang sampah-sampah yang tidak laku dijual ke bank sampah, kami pakai alat ini untuk membakar," jelasnya.
Sementara, hasil inovasi lainnya yakni alat pemecah dan penghalus kaca. Alat ini digunakan untuk sampah jenis kaca yang cenderung berbahaya jika dibuang sembarangan. Dengan alat itu, pecahan kaca dan botol bekas dibuat halus yang nantinya bisa dijual ke para perajin keramik dan para pembuat makam.
"Alat pemecahan kaca itu digiling sampai lembut dibawa ke bank sampah. Jadi bagaimana caranya biar ga bahaya dan yang bingung membuangnya. Tiap pekan ada penimbangan. Itu laku dijual ke para perajin keramik untuk campuran kijing dan benang," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

EIGER Mountain & Jungle Course 2023: Kelas Ekspedisi Jelajahi Gunung dan Hutan Merbabu
Advertisement

Destinasi Unik, Kuil Buddha Ini Dibangun dengan Jutaan Botol Bir
Advertisement
Berita Populer
- Pemda DIY Siapkan Perencanaan untuk Manajemen Sumbul Filosofi Usai Diakui UNESCO
- PKBI Gulirkan Inovasi Digital untuk Pemberdayaan Ekonomi Waria di Jogja
- Lowongan Menjadi Abdi Negara di 2023
- Sepanjang Minggu 24 September 2023, Cuaca di DIY Cerah Berawan
- Mau Pesan Tiket KA Bandara YIA Secara Online? Begini Caranya
Advertisement
Advertisement