Hujan Sejak Rabu Siang, Belasan Kejadian Bencana Terjadi di Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Sebagian besar kawasan Gunungkidul dilanda cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang sejak Rabu (1/3/2023). Akibatnya terjadi sejumlah insiden bencana di sejumlah titik.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mencatat setidaknya ada 18 insiden bencana yang timbul akibat cuaca ekstrem tersebut. Beruntung, belasan insiden itu tiak menimbulkan korban jiwa.
Advertisement
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul, Sumadi mengaku terus memantau dan mendata dampak cuaca ekstrem yang terjadi sejak Rabu siang. Hingga sekarang yang tercatat ada 18 peristiwa mulai dari dampak angin kencang hingga tanah longsor.
Dia merinci ada 11 dampak angin kencang. Jumlah ini tersebar di Kapanewon Tanjungsari (lima titik); Ponjong (dua titik); dan Wonosari (dua titik). Sedangkan dua titik lainnya terjadi di Kapanewon Panggang dan Rongkop. Angin kencang ini menyebabkan total 44 bangunan rusak. “Kerusakan terbanyak terjadi pada bagian atap karena tertiup angin maupun tertimpa pohon,” kata Sumadi, Kamis (2/3/2023).
BACA JUGA: Waspada! DIY Bakal Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 3 Hari ke Depan
Sementara tujuh kejadian tanah longsor terjadi di Kapanewon Ponjong (dua titik). Sedangkan lima titik lainnya tersebar di Kapanewon Playen, Nglipar, Semin, Panggang dan Rongkop. “Ada tujuh bangunan yang terdampak dari material longsoran. Longsor juga ada yang menutup akses warga di sekitar lokasi,” katanya.
Meski ada dampak dari cuaca ekstrem, Sumadi memastikan dalam peristiwa tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Menurut dia, sebagian besar titik kejadian sudah terkondisi. Adapun penanganan dilakukan oleh warga setempat segera setelah kejadian. “Kami lakukan asesmen dan terus mendata terkait dengan dampak dari cuaca ekstrem,” katanya.
Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, cuaca ekstrem masih mungkin terjadi. Oleh karenanya, ia meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana. “Kehati-hatian dan waspada dibutuhkan untuk menekan dampak dari terjadinya cuaca ekstrem,” katanya.
Menurut dia, dampak dari cuaca ekstrem tidak hanya anging kencang, tapi juga ada potensi lain seperti banjir maupun tanah longsor. Purwono mengakui sudah membuat kajian terkait dengan potensi bencana di Gunungkidul.
Untuk banjir potensinya ada di sepanjang aliran Kali Oya. Selain itu, juga ada beberapa titik di Kapanewon Girisubo.
Potensi longsor didominasi di zona utara Gunungkidul, meliputi Kapanewon Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin dan Ponjong. “Untuk angin kencang potensinya menyebar di seluruh wilayah di Gunungkidul,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Puncak Arus Mudik Liburan Natal Diprediksi Terjadi pada 24 Desember
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPU Bantul Mulai Mendistribusikan Undangan Nyoblos di Pilkada
- KPU Bantul Pastikan Pemilih Tidak Memenuhi Syarat Telah Dicoret dari DPT
- KPU Sleman Memprediksi Pemungutan dan Perhitungan Suara di TPS Rampung Maksimal Jam 5 Sore
- Indeks Masih Jomplang, Penguatan Literasi Keuangan Sasar Mahasiswa UGM
- Undangan Memilih Pilkada Gunungkidul Didistribusikan ke 612.421 Warga
Advertisement
Advertisement