Tradisi Wiwitan Tandai Panen Padi di Sendangsari
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Kalurahan Sendangsari, Pajangan, Kabupaten Bantul menggelar wiwitan ageng di Bulak Mangir pada Senin (6/3/2023). Dalam wiwitan tersebut, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengapresiasi hasil panen padi di Bulak Mangir yang mencapai di atas rata-rata panen padi di Bantul.
“Para petani di sini berhasil membudidayakan padi varietas Ciherang dengan lebih baik dan lebih banyak dibanding rata-rata Kabupaten Bantul,” kata Halim ditemui di Bulak Mangir pada Senin (6/3/2023).
Advertisement
Halim menjelaskan wiwitan merupakan upacara adat sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas anugerah panen padi yang melimpah. Hal tersebut, katanya, memiliki kaitan erat dengan karakter masyarakat Bantul yang religius.
BACA JUGA : Warga Pleret Bantul Gelar Tradisi Wiwitan
“Apa pun hal yang dikerjakan itu selalu disandarkan kepada Gusti Allah. Senang dan susah selalu dikembalikan kepada Allah. Begitupun dengan panen juga harus ada doa, minta berkah kepada Gusti Allah,” katanya.
Dua hal penting yang menurut Halim ada dalam kehidupan masyarakat yang percaya pada Tuhan adalah syukur dan sabar. Bersyukur ketika mendapat berkah melimpah seperti hasil panen, dan sabar ketika mendapat musibah
“Karena itu, upacara adat wiwitan ini kita maknai sebagai bentuk rasa syukur. Siapapun orang yang bersyukur, maka akan tambahan anugerah. Tapi kalau tidak pernah bersyukur, maka anugerah juga semakin dikurangi. Makin habis, makin habis,” ucapnya.
Lurah Sendangsari, Durori mengatakan hasil padi ubinan di Sendangsari melebihi rata-rata kabupaten.
”Hasil panen ubinan varietas Ciherang di Sendangsari, GKG [Gabah Kering Giling] nya mencapai 8,92 ton/ha. Berat semua varietas yang ada itu di atas target Kabupaten Bantul,” kata Durori.
Hasil tersebut dapat tercapai selain karena penggunaan pupuk kandang, juga karena saluran irigasi hasil bantuan Pemerintah Pusat, DIY, dan Bantul. Sebelumnya, Bulak Mangir menjadi kawasan yang sulit air. Sekarang Bulak Mangir dapat panen tiga kali dalam satu tahun.
“Tahun 2023 ini kami menghentikan kontrak dengan [pengembang] tebu. Lahan tersebut nantinya akan kami alihkan untuk padi. Dengan demikian hasil panen padi dapat didongkrak begitupun dengan swasembada pangan,” katanya.
BACA JUGA : Panen Padi di Lahan Pertanian Terakhir Wirogunan Jogja
Kepala Bidang Penyuluhan Produksi dan Pengembangan Usaha Pertanian (P3U) DKPP Bantul, Imawan Eko Handriyanto mengatakan bahwa produktivitas padi di Kabupaten Bantul, rata-rata mencapai 76 kwintal Gabah Kering Pungut (GKP) atau 7,6 ton. Jika dikonversi ke GKG, maka jumlah tersebut mencapai 64 kwintal GKG.
“GKP di Kelompok Tani Mangir ini mencapai rata-rata 10 ton. Sementara untuk GKG nya 8,5 ton. Nah ini suatu prestasi tinggi, karena rata-rata produktivitas nya di atas rata-rata kabupaten,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Waterboom Jogja Rayakan Ulang Tahun ke-9, Ada Wahana Baru dan Promo Menarik
Advertisement
Berita Populer
- DPKP DIY Siapkan Bantuan Benih Padi untuk Petani yang Sawahnya Terendam Banjir
- Cek Kesiapan Jalur Fungsional Tol Jogja-Solo, Menko Infrastruktur AHY Antisipasi Penumpukan Kendaraan di Simpang Prambanan
- Blankspot Bikin Layanan Publik di Kulonprogo Tak Maksimal
- Pemerintah Pusat Setop Bantuan DAK untuk Perbaikan Jalan di Sleman
- Bersih-Bersih Rumah Ibadah Lintas Agama di Kulonprogo untuk Mendorong Persatuan
Advertisement
Advertisement