Advertisement
Ada 257 Peristiwa Bencana di Gunungkidul, Penanangan Butuh Dana Rp15 Miliar
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — BPBD Gunungkidul mencatat di triwulan pertama 2023 ada 257 peristiwa yang berkaitan dengan kebencanaan. Untuk upaya pemulihan, diperkirakan memerlukan anggaran hingga sebesar Rp15 miliar.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan, di awal tahun ini banyak terjadi peristiwa yang berkaitan dengan masalah kebecanaan. Kejadian tersebut tak lepas karena dampak terjadinya cuaca ekstrem yang tersebar di seluruh wilayah.
Advertisement
Total ada 257 kejadian. Adaun rinciannya, sebanyak 154 musibah longsor, banjir di 33 titik, angin kencang ada 48 kejadian, bangunan roboh tiga titik, tanah ambles tersebar di sepuluh lokasi. “Hingga awal Maret ini juga ada peristiwa kebakaran di sembilan lokasi. Jadi, tercatat ada 257 kejadian,” kata Sumadi kepada wartawan, Jumat (10/3/2023).
BACA JUGA: Tahun Ini, Gunungkidul Bentuk 5 Kalurahan Tangguh Bencana
Meski ada ratusan peristiwa akibat dampak dari cuaca ekstrem, ia menegaskan tidak ada korban jiwa karena hanya mengakibatkan terjadinya kerusakan. Selain itu, juga tidak ada status tanggap darurat guna proses penanganan terhadap dampak yang terjadi. “Sempat ada wacana, tapi tidak jadi sehingga statusnya tetap siaga darurat bencana,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengatakan, sudah mengkaji terhadap dampak bencana hidrometeorologi yang terjadi di Gunungkidul. Adapun hasilnya dibutuhkan biaya sekitar Rp15 miliar untuk pemulihan terjhadap kerusakan yang ada.
Menurut dia, dampak terbesar adalah longsor di Kalurahan Tegalrejo, Gedangsari yang membutuhkan anggaran Rp8 miliar untuk penanganan. Selain itu, ada juga longsor di Kalurahan Serut, Gedangsari yang menimpa rumah warga Klaten, Jawa Tengah. “Untuk longsor ini butuh ratusan juta rupiah dalam penaganan. Selain itu, juga ada jalan ambles di Gambarsari di Kalurahan Jurangjero, Ngawen yang butuh perbaikan,” katanya.
Irawan mengakui, masih berkoordinasi dengan tim anggaran berkaiatan dengan penanangan dampak dari bencana hidrometeorologi ini. “Memang butuh biaya besar dan kerusakan ini juga mengganggu aktivitas masyarakat. Jadi, kami akan berupaya agar segera diperbaiki,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement