Advertisement

Promo November

Erupsi Merapi 11 Maret 2023 Terbesar dalam Setahun Terakhir

Yosef Leon
Sabtu, 11 Maret 2023 - 18:07 WIB
Sunartono
Erupsi Merapi 11 Maret 2023 Terbesar dalam Setahun Terakhir Luncuran awan panas saat erupsi Merapi, Sabtu (11/3 - 2023). / Twitter @BPPTKG.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut, rentetan erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Sabtu (11/3/2023) merupakan yang terbesar selama kurun waktu satu tahun terakhir. Catatan BPPTKG melaporkan sejak pukul 12.12 Wib sampai dengan pukul 16.00 Wib terjadi 24 awanpanas guguran dengan jarak luncur maksimal empat kilometer (Km) ke arah barat daya. 

Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan, erupsi tersebut diakibatkan oleh aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang masih cukup tinggi dan adanya longsoran dari kubah lava di sisi barat daya. Aktivitas seismik disebutnya tidak menjadi faktor pemicu, tetapi lantaran suplai magma masih ada serta potensi keluarnya yang cukup tinggi mengakibatkan status Merapi masih Siaga. 

Advertisement

BACA JUGA : Erupsi Merapi Luncurkan Awan Panas, Begini Kondisi Warga Sekitar Lereng 

"Erupsi hari ini jadi yang terbesar selama satu tahun terakhir. Abu tersebar sampai ke Wonosobo atau sekitar 33 km arah barat daya dan jadi erupsi terbesar kedua setelah 27 Januari 2021 di mana rentetan awan panas guguran 52 kali ke Kali Boyong," jelas Agus. 

Selama satu tahun terakhir erupsi Merapi cenderung mengarah ke barat daya. Sementara aktivitas kegempaan internal juga masih cukup tinggi. Dalam sepekan terakhir gempa vulkanik dalam ada sebanyak 77 kejadian per hari, vulkanik dangkal satu kejadian per hari dan multifrase enam kejadian per hari. 

"Erupsi hari ini itu merupakan kombinasi karena kubah lava barat daya tempatnya miring dan tidak stabil, jadi mendapat pengaruh dari dalam atau tidak bisa runtuh tiba-tiba. Aktivitas internal memang ada tekanan, kapan runtuhnya dari kubah lava tergantung dari ketidakstabilan kubah lava sendiri," ujarnya. 

Agus menjelaskan, Gunung Merapi sekarang memiliki dua kubah lava, yaitu kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah. Berdasarkan analisis foto udara 13 Januari 2023 volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.598.700 m³ dan kubah tengah sebesar 2.267.400 m³. Kedua kubah lava itu jika longsor secara masif berpotensi menimbulkan awan panas sejauh maksimal 7 km ke arah barat daya dan 5 km ke arah selatan-tenggara.

BACA JUGA : Sultan Jogja Sebut Erupsi Merapi Hari Ini Peningkatan Aktivitas Biasa

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM RI Sugeng Mujiyanto mengatakan, status Merapi sekarang masih Siaga dan belum ditingkatkan. Pihaknya telah menerjunkan tim dan memantau parameter perkembangan Gunung yang berlokasi di Jawa Tengah dan DIY itu. Jika terdapat perkembangan yang signifikan akan dilaporkan ke sejumlah instansi terkait lainnya. 

"Perlu dicermati juga bahwa ada hujan atau tidak di kawasan tersebut. Curah hujannya seperti apa, kemungkinan kalau ada hujan mohon antisipasi karena akan ada lahar panas dan terbawa arus serta menyapu apapun, warga harus tetap waspada dan siaga," kata Sugeng. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat

News
| Sabtu, 23 November 2024, 05:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement