Advertisement

Promo November

Bantul Raih Rekor Muri Pembuatan Biosaka Terbanyak

Media Digital
Minggu, 12 Maret 2023 - 16:17 WIB
Arief Junianto
Bantul Raih Rekor Muri Pembuatan Biosaka Terbanyak Bupati Bantul Abdul Halim Muslih (ketiga dari kiri) saat menerima piagam penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) di Bulak Karangtalun, Kalurahan Kebonagung, Kapanewon Imogiri, Bantul, Minggu (12/3/2023). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL — Kabupaten Bantul menerima piagam Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) untuk pembuatan biosaka secara serentak yang melibatkan lebih dari 1.000 peserta yang digelar di Bulak Karangtalun, Kalurahan Kebonagung, Kapanewon Imogiri, Bantul, Minggu (12/3/2023).  

Pemecahan Rekor Muri pembuatan biosaka ini sebagai bagian dari rangkaian panen raya padi Nusantara Satu Juta Hektare yang digagas oleh Kementerian Pertanian di Bantul. Biosaka sendiri merupakan larutan penyubur tanaman yang terbuat dari rerumputan dan daun tanaman. Biosaka ini juga mampu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit.

Advertisement

Cara pembuatannya juga cukup mudah. Lima jenis rumput disatukan kemudian diremas-remas dalam air selama minimal 15 menit. Larutan biosaka pun sudah bisa digunakan untuk menyuburkan berbagai tanaman hortukultura.  

BACA JUGA: HUT ke-72 IDI Masuk Rekor Muri, Ini Aksinya

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan biosaka telah diaplikasikan pada lahan seluas 400 hektare tanaman padi di Bantul, di mana yang 215 hektare berada di kecamatan imogiri ini termasuk di Bulak Karangtalun, Kalurahan Kebonagung. Dengan aplikasi biosaka, per hektare lahan pertanian saat ini menghasilkan 10,42 ton gabah kering panen.

Menurut Halim, biosaka menjadi salah satu oase bagi petani untuk dapat bertani secara efektif dan efisien. Karena dengan biosaka ini telah terbukti dapat meminimalisir penggunaan pupuk kimia tetapi  hasil yang didapatkan tetap maksimal serta ramah lingkungan.

“Maka untuk memantapkan langkah dan membumikan biosaka, pada kesempatan ini kami bersama para petani, penyuluh dan petugas pertanian, dengan jumlah lebih dari 1.000 orang secara bersama-sama membuat biosaka dan dicatatkan ke dalam Rekor Muri,” kata Halim, dalam sambutannya, Minggu.

Halim mengatakan dengan Rekor Muri yang diraih menjadi penyemangat para pejuang pertanian serta dijadikan pengingat untuk mewujudkan pertanian yang ramah lingkungan melalui penggunaan biosaka.

Oleh karena itu, pada kesempatan tersebut Halim meminta Menteri Pertanian  berkenan untuk mencanangkan Bantul sebagai kabupaten biosaka. Para petani, lanjut Halim adalah aset dan  mitra pemerintah yang sudah sepantasnya kalau diberi perhatian yang lebih kepada mereka.

“Kami mohon dukungan dari Bapak Menteri Pertanian agar petani kami mendapatkan  hasil yang optimal dari usaha taninya sehingga akan dapat memberikan kontribusi terbaiknya dalam pembangunan,” ujar Halim.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang hadir secara daring, menyatakan Bantul sudah cukup baik dalam sektor pertanian. Terlebih dengan produksi padi di tahun 2022 yang mencapai 195.612 ton dengan luas lahan panen mencapai 30.336 hektare.

Dia juga mengapresiasi langkah pemerintah setempat untuk menjadikan Bantul sebagai wilayah utama penggunaan biosaka untuk perangsang pertumbuhan tanaman. Apalagi dengan melihat situasi pupuk kimia yang saat ini tengah meroket harganya dampak peperangan Rusia dengan Ukraina. Selain itu, penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang juga tidak baik.

“Biosaka menjadi bagian alternatif, karena pupuk di dunia 52 persen berasal dari Ukraina dan Rusia. Saat ini harganya naik tiga kali lipat, sehingga selain krisis pangan dunia sekarang sedang krisis pupuk,” ucapnya

Sementara itu, Gubernur DIY dalam sambutan tertulisnya mengajak masyarakat agar menjaga kelestarian alam demi ketahanan pangan, salah satunya melalui pengaplikasian biosaka. “Pangan merupakan salah satu penopang kehidupan. Semoga ke depan tidak hanya Bantul sebagai kabupaten biosaka, namun juga DIY menjadi daerah biosaka,” kata Plh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan DIY, Yuna Pancawati.

Hadir secara langsung sejumlah pejabat dalam pembuatan biosaka tersebut di antaranya Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi; Ketua DPRD Bantul, Hanung Raharja; Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Sugeng Purwanto, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian DKPP Bantul, Joko Waluyo; serta sejumlah pejabat Forkompinda Bantul. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement