Advertisement

Penambangan Pasir di Merapi Berdampak ke Erupsi? Ini Penjelasan Pakar UGM

Anisatul Umah
Senin, 13 Maret 2023 - 15:17 WIB
Budi Cahyana
Penambangan Pasir di Merapi Berdampak ke Erupsi? Ini Penjelasan Pakar UGM Diskusi bersama wartawan bertajuk Bencana Hidrometeorologi dan Perubahan Iklim di UGM, Senin (13/3/2023). - Harian Jogja/Anisatul Umah

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Pakar iklim dan lingkungan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Emilya Nurjani, angkat bicara tentang penambangan pasir di lereng Gunung Merapi dan kaitannya dengan erupsi. 

Menurutnya, penambangan pasir hanya di permukaan, di kisaran dua sampai tiga meter. Sementara, penampang jenuh bagian magma berada jauh di dalam perut Gunung Merapi. Dengan demikian, penambangan tidak berpengaruh langsung pada erupsi.

Advertisement

"Enggak begitu [berpengaruh]. Penambangan juga hasil dari erupsi, enggak berpengaruh secara langsung dengan internal gunung sebenarnya," ucapnya dalam diskusi bersama wartawan bertajuk Bencana Hidrometeorologi dan Perubahan Iklim di UGM, Senin (13/3/2023).

Penambangan pasir akan berpengaruh pada pada bagian hilir, bibir sungai di bawahnya. "Di hampir semua sungai yang berhulu di Merapi ada dam. Penambangan akan memengaruhi fungsinya."

Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan HB X menilai peningkatan aktivitas Merapi pada Sabtu (11/3/2023) merupakan aktivitas biasa. HB X meyakini Merapi tidak ada Meletus besar seperti pada 2010. Erupsi Merapi pada 2010 menghilangkan nyawa ratusan orang.

BACA JUGA: Abu Merapi Tidak Turun di Jogja dan Malah Menyebar ke Magelang Hingga Wonosobo, Ini Penyebabnya

"Merapi itu ya erupsi begitu saja, tidak akan meletus seperti dulu [2010]. Yang penting ngebaki [area penambangan pasir] sing dirusak [yang dirusak] karena ditambang. Begitu saja. [Kondisi Merapi] Sudah berbeda, tidak akan meletus," kata Sultan.

Nantinya, lanjut Sultan, apabila lubang-lubang bekas penambangan pasir di lereng Merapi tertutup, aktivitas Merapi)akan berhenti lagi. Aktivitas Merapi akan berlangsung lama karena di atas material Merapi jumlahnya masih besar.

Bekas area erupsi di lereng Merapi, lanjut Sultan, juga banyak yang ditanami pepohonan seperti pohon kopi, rumput-rumput dan lainnya.

"Kan sudah sering diimbau [untuk tidak menambang]. Sebagian warga juga sudah tinggal di tempat yang aman. Sekarang memang material Merapi harus keluar [nyembur], tapi kan hanya beberapa kilometer," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

TWC Targetkan Wisatawan Candi Borobudur & Prambanan Naik 37% Saat Libur Lebaran

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement