Gunungkidul Pastikan Leptotek Tersedia di Semua Puskemas

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kasus penyebaran leptospirosis di Gunungkidul mengalami lonjakan yang signifikan. Meski demikian, Dinas Kesehatan memastikan alat rapid tes untuk leptospirosis atau leptotek dipastikan aman dan tersedia di seluruh puskesmas di Bumi Handayani.
Kepala Dinas Kesehatan di Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, tidak ada masalah dengan alat rapid tes penyakit leptospirosis. Pasalnya, alat ini tersedia banyak dan tersebar di seluruh puskesmas.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
“Alat deteksi ini tidak ada masalah karena tersedia,” kata Dewi, Minggu (12/3/2023).
BACA JUGA : Dua Warga Gunungkidul Meninggal Dunia Akibat Leptospirosis
Menurut dia, alat deteksi ini menjadi sangat penting. Salah satunya untuk mengurangi risiko kematian kepada penderita dikarenakan penyekit leptospirosis bisa diketahui sehingga penanganannya dapat dimaksimalkan.
“Makanya dengan alat rapid yang banyak tersedia, harapannya angka kematian dapat ditekan. Memang, sekarang sudah ada korban meninggal sehingga upaya pencegahan harus dimaksimalkan,” katanya.
Untuk langkah penanggulangan, Dewi mengakui sudah ada upaya penganan. Adapun wilayah sasaran difokuskan di Kapanewon Nglipar yang memiliki kasus terbanyak. Salah satunya dengan mengoptimalkan kinerja dari satga One Health di kapanewon tersebut
“Satgas ini memiliki peran untuk pencegahan penularan penyakit dari hewan ke manusia, salah satunya tentang leptospirosis,” katanya.
penyebaran leptospirosis harus diwaspadai karena ada lonjakan kasus warga yang terjangkit. Lonjakan ini terbanyak pada Maret ini karena hampir mencapai 25 kasus.
“Dua bulan awal tidak banyak, tapi memasuki Maret ada penambahan yang cukup signifikan. Total hingga sekarang sudah ada 29 kasus leptospirosis,” katanya.
Upaya pencegahan dilakukan dengan terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Selain itu, pada saat beraktivitas di sawah atau ladang diminta memakai alat pelindung diri.
“Ya untuk pencegahan pakai alat pelindung misal sepatu both baju lengan panjang sarung tangan dan lain lain,” kata dia.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Geser Rusia, Amerika Kini Jadi Pemasok Minyak Mentah Terbesar Eropa
Advertisement

Deretan Negara di Eropa yang Bisa Dikunjungi Bagi Pelancong Berduit Cekak
Advertisement
Berita Populer
- Kapolres Kulonprogo Dicopot dari Jabatannya, Buntut Penutupan Patung Maria
- Pemda DIY Siapkan 3 Langkah untuk Kawal Pembayaran THR Tepat Waktu
- Danramil Rongkop Terlibat Kecelakaan di Jalan Imogiri, 1 Meninggal Dunia
- Tok! Pilihan Lurah di Gunungkidul pada 2024 Dipastikan Ditunda
- Tagihan LPJU Gunungkidul Nyaris Rp1 Miliar Per Bulan
Advertisement