Advertisement
Hadapi Musim Kering, Anggaran Dropping Air Gunungkidul Justru Berkurang Rp500 Juta

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — BPBD Gunungkidul mulai mempersipakan untuk menghadapi musim kering di 2023. Sayangnya, pagu anggaran yang disediakan lebih kecil dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan berdasarkan hasil koordinasi dengan BMKG diperkirakan pada April mendatang sudah memasuki musim kemarau. Oleh karena itu, berbagai persiapan telah dilakukan mulai dari sekarang.
Advertisement
Selain upaya mendata jumlah warga terdampak rawan kekeringan, juga ada penyiapan anggaran untuk dropping air bersih. Meski demikian, Purwono mengaku, anggaran di tahun ini yang disediakan lebih kecil. “Tahun lalu bisa mencapai Rp700 juta. Tetapi, sekarang pagunya hanya Rp226,5 juta,” katanya kepada wartawan, Senin (13/3/2023).
Purwono memperkirakan, pagu anggaran yang ada hanya mampu mencukupi sebanyak 1.000 tangki air. Pengurangan anggaran droping, salah satunya disebabkan karena adanya kebijakan rasionalisasi dan refokusing anggaran untuk penghematan dan penyiapan dana pilkada. “Kami tetap berusaha memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang mengalami krisis air,” ungkapnya.
Mantan Panewu Purwosari ini menambahkan untuk optimalisasi pelayanan, kegiatan droping tidak hanya dilaksanakan oleh BPBD. Pasalnya, penyaluran juga dilakukan oleh sejumlah kapanewon. Selain itu, ada upaya perluasan layanan pelanggan oleh PDAM Tirta Handayani.
“Ada juga perluasan pamsimas yang dilakukan oleh DPUPRKP Gunungkidul. mudah-mudahan dengan program ini, maka peta wilayah rawan kekeringan bisa semakin berkurang,” katanya.
Panewu Tepus, Alsito mengatakan, sudah beberapa hari ini tidak turun hujan. Meski demikian, ia memastikan stok air bersih di masyarakat masih mencukupi.
BACA JUGA: Duh, Enam Kecamatan di Gunungkidul Kekeringan
Menurut dia, upaya penyiapan bantuan juga dilakukan. Total tahun ini dipersiapkan bantuan sebanyak 450 tangki. Adapun lokasi penyaluran dilaksankaan di Kalurahan Sidoharjo, Tepus dan Purwodadi.
“Memang anggarannya berkurang karena refokusing. Sudah kami petakan dan kami akan menangani tiga kalurahan. Untuk Kalurahan Sumberwungu dan Giripanggung bantuan air bersih kami serahkan ke BPBD Gunungkidul,” katanya.
Panewu Rongkop, Aris Pambudi mengatakan, untuk anggaran pengedropan air bersih sudah menyiapkan alokasi anggaran sebesar Rp33,1 juta. Diperkirakan dana ini bisa dipergunakan menyalurkan air bersih sebanyak 195 tangki.
“Memang ada kebijakan refocusing dan anggaran droping terkenda dampaknya. Yang jelas, sekarang ini jumlah peta rawan kering di Rongkop sudah berkurang karena ada layanan PDAM,” katanya.
Direktur Umum PDAM Tirta Handayani, Sulis Ariwibowo mengatakan, tahun ini ada perluasan jangkauan pelanggan PDAM. Ditargetkan ada 2.267 sambungan baru yang menjadi pelanggan. “Sudah kami persiapkan dan mudah-mudahan target bisa terpenuhi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Keberangkatan 29 Calon Pekerja Migran Ilegal Hendak ke Timur Tengah Digagalkan di Bandara Kertajati
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Afirmasi Bermasalah, Pemda DIY akan Evaluasi SPMB SMA-SMK
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Naik dari Stasiun Palur sampai Stasiun Tugu Jogja, Sabtu 5 Juli 2025
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Sabtu 5 Juli 2025, Cek Lokasinya di Sini
- Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini dari Stasiun Tugu Jogja sampai Stasiun Palur, Sabtu 5 Juli 2025
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini, Sabtu 5 Juli 2025
Advertisement
Advertisement