Jadi Masalah, Dua Cagar Budaya Bekas Tambang Mangan di Kulonprogo Masuk Peta Tol Jogja YIA
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dua cagar budaya bekas tambang mangan di Kulonprogo masuk dalam peta Tol Jogja Solo Seksi 3 atau Tol Jogja Yogyakarta International Airport (YIA).
Dinas Kebudayaan atau Kundha Kabudayan Kulonprogo dan pengembang tol telah bertemu untuk membahas kemungkinan yang bisa diambil demi menyelesaikan masalah tersebut.
Advertisement
Kepala Bidang Warisan Budaya, Kundha Kabudayan Kulonprogo, Siti Isnaini, mengatakan cagar budaya itu masuk dalam peta terakhir Tol Jogja YIA. Dua cagar budaya itu berada di Dusun Kliripan, Hargorejo, Kecamatan Kokap. Keduanya berada dalam satu kompleks tetapi di lokasi berbeda.
“Bentuknya sumur pencucian mangan dan rel. Kliripan dulu identik dengan tambang mangan. Masih ada sumur pencucian mangan dan lori [pengangkut hasil tambang] rel,” kata dia, Selasa (14/3/2023).
Baik sumur pencucian mangan maupun lori pengangkut mangan telah memiliki dokumen cagar budaya. “Pengembang Tol Jogja Solo sudah menghubungi dinas dan menyebutkan berdasarkan peta terbaru, cagar budaya ini akan Tol Jogja Solo,” ujarnya.
Seusai mendapatkan informasi itu, Kundha Kabudayan Kulonprogo lantas menyiapkan dokumen pendukung.
BACA JUGA: Tol Jogja Solo di Ring Road Akan Dibuat Melayang, Tanah dari Monjali ke Barat Diteliti
Saat ini, belum ada keputusan untuk mengatasi masalah tersebut, apakah dua cagar budaya itu akan dipindah atau malah jalur Tol Jogja YIA yang akan digeser. Akan tetapi, kebijakan yang diambil tidak akan merusak cagar budaya. Jauh-jauh hari sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan HB X sudah mewanti-wanti agar tol yang melewati DIY tidak merusak cagar budaya.
“Kemarin salah satu opsi yang diusulkan adalah memindah jembatan karena jembatan lorinya bisa dipindah,” ucap dia.
Sementara, solusi untuk sumur pencucian mangan salah satunya membangun kontsruksi tol melayang di situs tersebut sehingga cagar budaya tidak rusak.
“Sumurnya akan dilangkahi tol, enggak tertabrak,” ucap dia.
Menurut Isna, sumur pencucian mangan tidak terkena jalan tol langsung, tetapi masih berada di area tol.
Berdasarkan penuturan Isna, Tim Ahli Cagar Budaya Kulonprogo mengatakan benda cagar budaya bisa dipindah. Sesuai aturan pengelolaan dan pelestarian cagar budaya, penggeseran cagar budaya memang diperbolehkan.
BACA JUGA: Terbaru, Ini Tahapan Lengkap Proyek Tol Jogja Solo dan Jogja Bawen dan Progresnya
“Namun yang terpenting strukturnya masih bisa dipertahankan,” kata Isna.
Apabila pemindahan menjadi opsi yang disepakati, pengelola Tol Jogja Solo yang akan memindahnya. “Termasuk mencari lokasi. Yang penting cagar budaya diselamatkan,” ujarnya.
Isna menerangkan ada banyak kasus cagar budaya pemindahan cagar budaya.
“Strukturnya tidak hilang meskipun dipindahkan. Yang penting jangan terus hilang sama sekali. Misalnya rumah ketabrak terus dihancurkan begitu saja, itu enggak boleh. Tapi ketika dibangun sama seperti itu, di sebelahnya atau di dekatnya dan masih nilai historisnya, itu tidak masalah.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
- Heroe-Pena Optimistis Kantongi 40 Persen Kemenangan
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Jumat 22 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Program WASH Permudah Akses Air Warga Giricahyo
Advertisement
Advertisement