Advertisement

Puluhan Tanaman Langka Dilestarikan di Gunungkidul, Ini Jenisnya

David Kurniawan
Kamis, 16 Maret 2023 - 16:42 WIB
Budi Cahyana
Puluhan Tanaman Langka Dilestarikan di Gunungkidul, Ini Jenisnya Ilustrasi jam Jawa. - Dok

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Bupati Gunungkidul Sunaryanta menginstruksikan kalurahan untuk menggalakan penanaman pohon langka di wilayah masing-masing. Perintah ini tertuang dalam Surat Edaran No.500.3.1.1/2023 tentang Penanaman Tanaman Langka.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul Hary Sukmono mengatakan surat edaran sudah disebarkan ke kapanewon maupun kalurahan. Menurut dia, ada 22 jenis tanaman langka yang dianjurkan ditanam. Jenis ini meliputi kepuh (Sterculia foetida), kutu (Bridelia stipularis), laban (Vitec pubescens), lo (Ficus glumerata roxb), mojo (Feroniella lucida), preh (Ficus ribes), pulai (Alstonia schlaris), rempelas (Ficus ampelas), asam Jawa (Tamarindus indica), bintaos (Wrightia javanica), klumpit (Terminalia microcaroa), bendo (Artocarpus elasticus), bulu (Ficus elasticus), ilat-ilat (Ficus callosa), ipik (Ficus superba), kepil (Nauclea subdita), serut (Streblus asper), talok lanang (Grewia paniculata), tebelo pusuh (Cinchona spec), dlingsem (Homalium tomentosum), winong (Tetrameles nudiflora), dan santigi.

Advertisement

Menurut dia, berbagai tanaman langka itu bisa ditanam di lahan kosong atau area di masing-masing kantor maupun di sekolah.

“Tanaman langka yang ditanam merupakan jenis asli yang ada di wilayah masing-masing,” katanya kepada wartawan, Kamis (16/3/2023).

BACA JUGA: 5 Kalurahan di Bantul Jadi Fokus Pemetaan Rawan Tsunami Megathrust, Ini Wilayahnya

Hary menjelaskan instruksi penanam tidak hanya sebagai bentuk pelestarian keanekaragaman hayati karena juga bagian untuk mengenang penamaan asal usul dari wilayah atau dusun.

“Banyak nama wilayah di Gunungkidul yang mengambil nama pepohonan,” katanya.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan simbolisasi penanaman tanaman langka sudah dimulai dengan memberikan sejumlah bibit ke kalurahan. Diharapkan program ini benar-benar bisa dilaksanakan dan ditanam secara mandiri.

“Harapannya masyarakat bisa ikut berpartisipasi dan tentunya apa yang sudah ditanam harus dirawat agar tumbuh dengan baik,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement