Advertisement
Puluhan Tanaman Langka Dilestarikan di Gunungkidul, Ini Jenisnya
![Puluhan Tanaman Langka Dilestarikan di Gunungkidul, Ini Jenisnya](https://img.harianjogja.com/posts/2023/03/16/1129340/ilustrasi-asam-jawa.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Bupati Gunungkidul Sunaryanta menginstruksikan kalurahan untuk menggalakan penanaman pohon langka di wilayah masing-masing. Perintah ini tertuang dalam Surat Edaran No.500.3.1.1/2023 tentang Penanaman Tanaman Langka.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul Hary Sukmono mengatakan surat edaran sudah disebarkan ke kapanewon maupun kalurahan. Menurut dia, ada 22 jenis tanaman langka yang dianjurkan ditanam. Jenis ini meliputi kepuh (Sterculia foetida), kutu (Bridelia stipularis), laban (Vitec pubescens), lo (Ficus glumerata roxb), mojo (Feroniella lucida), preh (Ficus ribes), pulai (Alstonia schlaris), rempelas (Ficus ampelas), asam Jawa (Tamarindus indica), bintaos (Wrightia javanica), klumpit (Terminalia microcaroa), bendo (Artocarpus elasticus), bulu (Ficus elasticus), ilat-ilat (Ficus callosa), ipik (Ficus superba), kepil (Nauclea subdita), serut (Streblus asper), talok lanang (Grewia paniculata), tebelo pusuh (Cinchona spec), dlingsem (Homalium tomentosum), winong (Tetrameles nudiflora), dan santigi.
Advertisement
Menurut dia, berbagai tanaman langka itu bisa ditanam di lahan kosong atau area di masing-masing kantor maupun di sekolah.
“Tanaman langka yang ditanam merupakan jenis asli yang ada di wilayah masing-masing,” katanya kepada wartawan, Kamis (16/3/2023).
BACA JUGA: 5 Kalurahan di Bantul Jadi Fokus Pemetaan Rawan Tsunami Megathrust, Ini Wilayahnya
Hary menjelaskan instruksi penanam tidak hanya sebagai bentuk pelestarian keanekaragaman hayati karena juga bagian untuk mengenang penamaan asal usul dari wilayah atau dusun.
“Banyak nama wilayah di Gunungkidul yang mengambil nama pepohonan,” katanya.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan simbolisasi penanaman tanaman langka sudah dimulai dengan memberikan sejumlah bibit ke kalurahan. Diharapkan program ini benar-benar bisa dilaksanakan dan ditanam secara mandiri.
“Harapannya masyarakat bisa ikut berpartisipasi dan tentunya apa yang sudah ditanam harus dirawat agar tumbuh dengan baik,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Pertahankan Fungsi 2 Terminal Tipe C, Pemkab Kulonprogo Perpanjang Sewa Tanah Kas Desa
- Rayakan Ulang Tahun ke-1, Satriya Runner Community Lari Bareng Jelajahi Area Sumbu Filosofis
- Bangun Gedung Baru Kejari, Pemkab Kulonprogo Siapkan APBD Rp4 Miliar
- 40 Anak Jadi Korban Kekerasan Selama 2024, Beberapa di Antaranya Dilakukan Keluarga Sendiri
- Kriminalisasi Advokat LBH Yogyakarta: Kuasa Hukum IM Sebut Tersangka Tak Bisa Pakai Hak Imunitas
Advertisement
Advertisement