Advertisement

Bantul Akan Perpanjang Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi

Ujang Hasanudin
Jum'at, 24 Maret 2023 - 17:57 WIB
Arief Junianto
Bantul Akan Perpanjang Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Ilustrasi angin kencang. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul tengah menyiapkan surat terkait perpanjangan masa siaga darurat bencana hidrometeorologi untuk diajukan kepada Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih. Perpanjangan masa siaga darurat bencana hidrometeorologi tersebut dilakukan karena saat ini masi musim penghujan sampai pertengahan April mendatang.

Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta mengatakan masa siaga darurat bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang akan berakir pada 25 Maret 2023 besok (hari ini). masa siaga darurat tersebut terhitung sejak 25 Desember 2022 lalu.

Advertisement

“Kami berencana memperpanjang masa siaga darurat bencana hidrometeorologi karena akan berhakir pada 25 Maret besok,” katanya, saat ditemui di Parasamya, kompleks Pemkab Bantul, Jumat (24/3/2023).

BACA JUGA: Kerap Dikepung Bencana Hidrometeorogi, Road Map Mendesak Dirumuskan

Agus menjelaskan rencana perpanjangan masa siaga darurat bencana hidrometeorologi ini karena berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) DIY bahwa saat ini masih musim hujan hingga pertengahan April mendatang meski intensitas hujannya sudah mengurang dibanding Januari-Februari lalu. "BMKG memprediksi Maret masih musim hujan sampai pertengahan April,” ujarnya.

Menurut Agus, dengan adanya perpanjangan masa siaga bencana memudahkan penggunaan anggaran ketika terjadi bencana karena bisa menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT).

Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Etik Setyaningrum mengatakan fenomena La Nina pada Maret 2023 dalam kondisi netral dan diprediksi akan bertahan hingga semester pertama 2023. Sedangkan pada semester kedua, diprediksi akan beralih menjadi El Nino dengan peluang kejadian 50-60%

Dia menjelaskan anomali suhu muka laut perairan Indonesia (Sea Surface Temperature/SST) pada Maret hingga Mei 2023 didominasi kondisi normal yang kemudian akan beralih menuju anomali positif (hangat) pada Juni hingga Agustus 2023.  Monsun Australia diprakirakan mulai memasuki wilayah Indonesia selatan ekuator pada Mei 2023 dengan intensitas relatif sama dengan pola normalnya.

Posisi daerah pertemuan angin di sekitar ekuator (Inter Tropical Convergence Zone/ITCZ) sepanjang April hingga Juli 2023, diprediksi berada di sekitar ekuator hingga sebelah utara garis ekuator dengan posisi sesuai dengan normalnya.

“Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer-laut tersebut di atas, diprakirakan awal musim kemarau 2023 DIY terjadi pada  April dasarian II meliputi sebagian kecil Kabupaten Sleman bagian barat, sebagian kecil Kabupaten Bantul bagian barat dan Kabupaten Kulonprogo bagian timur,” katanya.

Kemudian April dasarian III meliputi Kulonprogo bagian barat dan selatan. Lalu Mei dasarian I meliputi Kulonprogo bagian utara, sebagian besar Sleman serta sebagian besar Bantul dan Gunungkidul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jerman Bantah Netanyahu yang Menyebut Tak Ada Korban Sipil di Rafah

News
| Sabtu, 27 Juli 2024, 06:57 WIB

Advertisement

alt

Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya

Wisata
| Rabu, 24 Juli 2024, 15:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement