Dinkes Jogja Catat 1.352 Kasus TBC Sepanjang 2022
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mencatat, sepanjang 2022 jumlah kasus tuberkulosis atau TBC mencapai 1.352 orang.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinkes Kota Jogja, Lana Unwanah.
Advertisement
Dia menjelaskan pakar epidemiolog menghitug di Kota Jogja insidensi pada kasus TBC adalah satu dari 319. Dengan jumlah penduduk sekitar 418.000, jumlah penderita TBC diperkirakan mencapai 1.352 orang.
"Ada di angka 1.352, ini yang harus kami cari, kalau penyakit menular semakin banyak yang dilakukan, semakin dicari semakin baik, karena semakin banyak yang tertangani," ucapnya melalui kanal YouTube, Jumat (24/3/2023).
Sementara di tingkat nasional, berdasarkan data dari Global TB Report 2022, Indonesia meraih peringkat kedua, disusul China peringkat ketiga. Peringkat pertama adalah India. Diperkirakan jumlah penderitanya 969.000 hampir mencapai satu juta penduduk.
"Hampir satu juta penduduk Indonesia per tahun. Belum semua penderita bisa ditemukan dan diobati. Masih perlu banyak upaya menemukan orang yang TB. Jika sudah ditemukan dan didiagnosis, diobati agar sembuh dan tidak timbul kasus baru," jelasnya.
Dia menjelaskan salah satu gejala klasik dari TBC adalah batuk cukup lama, sekitar dua sampai tiga minggu. Batuknya ada yang berdahak dan tidak, bahkan sebagian kasus ada yang berdarah. Ada yang mengalami demam, nyeri dada, dan sesak nafas. Salah satu ciri yang khas adalah keluar keringat di malam hari.
"Karena keringat ini [malam hari] artinya tidak dipengaruhi aktivitas. Kalau siang kan bias, apakah udara panas atau aktivitas yang berlebih. Jika mengalami beberapa gejala tersebut maka dianjurkan untuk datang ke fasilitas kesehatan puskesmas atau klinik," jelasnya.
Dia menyampaikan Indonesia merupakan negara yang tropis banyak kasus TBC yang tersembunyi atau belum ada gejala. Menurutnya pemakaian masker menjadi salah satu langkah yang bisa dijadikan upaya pencegahan penularan TBC.
"Pandemi ada sisi positifnya, jika disiplin menggunakan masker tidak hanya melindungi dari penularan Covid-19, tapi penyakit menular lainnya. Bisa diatasi penularannya dengan masker."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Puncak Musim Hujan Diprediksi Terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Korban Apartemen Malioboro City Syukuri Penyerahan Unit, Minta Kasus Tuntas
- Tak Gelar Kampanye Akbar Pilkada Sleman, Tim Paslon Harda-Danang Bikin Kegiatan Bermanfaat di 17 Kapanewon
- Kembali Aktif Setelah Cuti Kampanye, Ini Pesan KPU Kepada Bupati Halim dan Wabup Joko Purnomo
- Semarak, Ratusan Atlet E-Sport Sleman Bertarung di Final Round E-Sport Competition Harda-Danang
- Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan
Advertisement
Advertisement