Beringharjo Bersemi Lagi, Jumlah Penjualan Baju Naik Signifikan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pasar Beringharjo musim Ramadan dan menjelang Lebaran 2023 bersemi kembali. Lama terpuruk setelah digempur pandemi, penjualan baju di Beringharjo kini mulai naik signifikan.
David, pemilik Toko Gudang Hijab yang menjual busana muslim grosir dan eceran menyampaikan penjualannya mengalami kenaikan. Dia mengaku penjualan busana muslim secara grosir meningkat signifikan.
Advertisement
“Kalau menjelang lebaran ini yang eceran naiknya 25%an. Karena saya banyak grosirnya, grosirnya udah 50% [peningkatan penjualannya], kalau ecerannya sedikit 25%, karena belum libur sehingga kenaikannya belum naik sekali,” katanya, Senin (10/4/2023).
Menurut David, peningkatan penjualan tersebut disebabkan harga jual produk yang dijualnya lebih rendah daripada harga pasar. Itu dapat dilakukannya dengan mendatangkan barang langsung dari pengrajin serta sebagian dari luar negeri.
“Saya keluarnya [barang terjual] banyak, umpamanya hari minggu satu orang ambil [membeli] minimal ada yang 100 [pcs], ada yang 80 [pcs] dan saya enggak pernah menandu [menyimpan], barang datang habis. Sajadah saya langsung dari importir, mukena langsung dari pengrajin dari Pekalongan,” katanya.
Konsumen dari Jawa Timur, hingga Purwokerto pun kerap singgah ke tokonya untuk membeli busana muslim. Selain itu, David juga melayani pemesanan ke sejumlah daerah, antara lain ke Kalimantan, dan Nusa Tenggara Barat.
Peningkatan penjualan juga dialami Yayuk, pedagang busana muslim di Pasar Beringharjo. Biasanya Yayuk mendapatkan omzet sekitar Rp500.000 per hari, sedangkan menjelang lebaran, Yayuk mengaku mendapatkan omzet sekitar Rp1 juta.
Menurut Yayuk, peningkatan penjualan tersebut didapatkan seiring semakin banyak masyarakat yang ingin membeli gamis menjelang lebaran.
Meski begitu menurut Yayuk, penjualan tersebut lebih sepi daripada tahun 2022.
“Yang jelas enggak seperti tahun kemarin, kalau puasa udah jalan setengah [sekitar 2 minggu menjelang lebaran] sudah ramai, biasanya kayak gini udah ramai,” katanya.
Yayuk pun mengeluhkan penjualannya belum optimal seperti sebelum Covid-19.
“Kalau sebelum Covid kalau pas ini [menjelang Lebaran] kadang Rp4 juta sehari,” katanya.
Salah satu pembeli, Siti, warga DIY mengaku setiap tahun menjelang lebaran selalu membeli busana muslim di Pasar Beringharjo. Harga yang terjangkau pun membuatnya tertarik berbelanja disana. "Di Beringharjo harganya bisa miring, bisa ditawar juga. Kita orang Jogja jadi tiap lebaran ke sini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KAI Amankan 7.200 Barang Milik Penumpang, Total Senilai Rp11,4 Miliar
- Pekerja Kreatif Bertemu Calon Walikota Jogja Hasto Wardoyo, Bahas Apa?
- Hasil Pemetaan dan Rekomendasi dari Bawaslu Bantul Terkait Potensi TPS Rawan di Pilkada Bantul 2024
- Puluhan Pengumpul Sampah Datangi Rumah Cabup Sleman Harda Kiswaya, Sampaikan Keluhan dan Harapan
- Rutin Melakukan CSR, Kali Ini The Phoenix Hotel, Grand Mercure dan Ibis Yogyakarta Adisucipto Mengunjungi PAUD Stroberi
Advertisement
Advertisement