Advertisement
TPI Congot Selesai Dibongkar, DKP Kulonprogo Siapkan Pengadaan

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Congot telah selesai dibongkar. Saat ini Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulonprogo sedang memasukkan dokumen ke bagian Badan Layanan Pengadaan (BLP).
Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pengelolaan Pelelangan Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan Kulonprogo, Wakhid Purwosubiantoro mengatakan pembongkaran TPI Congot sudah dimulai sejak dua minggu lalu.
Advertisement
“Saat ini, setelah selesai pembongkaran dari pihak ketiga, kami sudah memasukkan dokumen pengadaan ke BLP,” kata Wakhid, Senin (10/4/2023).
Wakhid menambahkan bahwa setelah dokumen pengadaan tersebut masuk ke BLP, maka DKP tinggal menunggu hasil lelang pengerjaan TPI Congot yang baru.
Dia mengatakan pembangunan TPI Congot yang baru akan memakan waktu selama 120 hari atau empat bulan.
“Setelah TPI Congot, kami baru akan membangun TPI Trisik. Khusus untuk TPI Trisik tahun ini DED [Detail Engineering Design] kami buat. Persis setelah TPI Congot selesai dibangun. Kalau pembangunan infrastrukturnya baru tahun depan,” katanya.
Lebih jauh, Wakhid mengatakan TPI Congot yang baru tidak boleh hanya digunakan untuk pelelangan ikan, tetapi juga sentra kuliner.
Tidak hanya itu, lintasan lari laun atau jogging track juga akan dipersiapan menyusul tempat rekreasi yang akan dibangun di sekitar TPI Congot. “Wifi juga akan kami sediakan di TPI Congot,” ucapnya.
Sebelumnya, Wakhid menjelaskan bahwa TPI Congot yang akan dibangun tersebut menjadi bagian dari TPI Hebat yang dibangun di empat lokasi di Kulonprogo. Hebat merupakan singkatan dari higienis, ekonomis, bersih, aman, dan tertib.
Dengan perbaruan TPI tersebut, DKP Kulonprogo berharapa budaya bahari DIY dapat meningkat. Selain itu TPI Hebat dapat menjadi destinasi wisata baru menyusul agenda edukasi yang direncanakan melalui TPI. “Pembangunan TPI Congot itu menggunakan dana keistimewaan [Danais] senilai Rp1,7 miliar,” lanjutnya.
Produksi ikan di Kulonprogo juga akan digenjot melalui serangkaian program seperti peningkatan kapasistas sumber daya Manusia (SDM) nelayan yaitu bimbingan teknis, pelatihan, sekolah lapang, magang, dan kunjungan lapangan.
“Sebagai contoh akan ada pelatihan penangkapan ikan, pelatihan perbengkelan PMT [perahu motor tempel], pelatihan laminasi PMT, pelatihan meteorologi, dan navigasi. Pelatihan pelelangan ikan, sekolah lapang cuaca bagi nelayan, dan magang nelayan milenial,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

LKPP: Kementerian Lembaga Wajib Gunakan Produk Lokal TKDN 40 Persen
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Angkat Konsep TerraDam, Mahasiswa UGM Raih Juara 2 Kompetisi Riset Aktuaria Internasional 2025
- Bencana Hidrometeorologi: Ada 36 Titik Lokasi Terdampak di Sleman, 3 Orang Luka
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
Advertisement