Advertisement
Peran Sentral Perempuan dalam Budaya Hidup Sehat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Perempuan memiliki peran vital sebagai pilar dan pelopor kesadaran kesehatan karena secara sosio-kultural hidup di tengah masyarakat yang mengetahui seluk beluk masalah kesehatan secara nyata. Perempuan dekat dengan anak yang tumbuh dan membutuhkan edukasi termasuk edukasi akan pentingnya menjaga kesehatan.
Advertisement
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan perempuan atau ibu dengan beragam tugasnya, memiliki peran penting dalam keluarga. Salah satunya sebagai pelopor kesehatan dan memberikan edukasi bahkan bisa disebut sebagai guru pertama bagi keluarga di rumah.
Sehingga perempuan perlu memahami perilaku kesehatan agar dapat mengarahkan anggota keluarga khususnya anak supaya memiliki perilaku kesehatan yang baik dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
“Ibu sebagai sentra membudayakan perilaku kesehatan, karena dia [ibu] yang mengisi seisi rumah dengan kondisi agar rumah sebagai tempat berperilaku dengan sehat, tempat seluruh anggota keluarga nyaman pulang ke rumah dan aman. Termasuk anggota keluarga bisa mendapatkan makanan yang sehat,” katanya saat ditemui di Kantor Dinkes DIY, Senin (17/4).
Pembajun mengatakan sebagai salah satu ASN yang memiliki tanggung jawab di Dinas Kesehatan DIY ia tetap harus memainkan peran sebagai ibu dalam rumah tangga sehingga harus pandai mengatur waktu. Di waktu senggang ia selalu menyempatkan untuk family time meski pun waktu sebentar namun berkualitas.
“Saya sebagai perempuan yang bekerja, saya harus bisa membagi waktu untuk keluarga dan pekerjaan, standar semua ibu-ibu. Pertemuan meski sebentar kami upayakan berkualitas, artinya anak, suami istri bisa berkomunikasi, bukan sekadar bertemu,” ujarnya.
Dalam hal kesehatan, seorang ibu sebisa mungkin memasak untuk anggota keluarganya dengan menu bergizi yang cukup. Menurutnya aktivitas bekerja tidak sepenuhnya menjadi alasan bagi ibu untuk menyiapkan menu bergizi anggota keluarga. Bukan berarti ibu harus memasak sendiri, melainkan dapat dibantu pengasuh dengan catatan tetap memberikan edukasi kepada pengasuh terkait makanan yang disiapkan.
“Misalnya makanan sehat itu kan ada sayur, buah itu harus ada, ini diupayakan ibu menyiapkan dengan dibantu pengasuh tidak masalah. Selain itu ibu mengupayakan agar rumah tetap bersih tidak ada sarang penyakit. Rasanya ini saya lakukan juga di rumah, sebagai perempuan bekerja saya harus membagi kalau pun tidak bisa mengerjakan sendiri paling tidak punya teman yang bisa membantu di rumah untuk mengkondisikan,” katanya.
Tantangan Kesehatan
Ada permasalahan kesehatan di semua tingkatan umur manusia sesuai dengan siklus hidupnya yang menjadi perhatian. Berdasarkan kajian dan laporan, ada beberapa data terkait dengan kesehatan keluarga. Pertama, tren obesitas di Indonesia meningkat, di mana lebih banyak diderita oleh wanita sebesar 32,9%.
Kedua, stunting, berdasarkan SSGI 2022 angka stunting di DIY sebesar 16,4% dan harapannya pada 2024 bisa turun menjadi 14%. Ketiga, TBC, surveillance temuan TB semakin baik sehingga angka temuan kasus juga semakin banyak. Estimasi temuan TB 2023 sebanyak 9.301 kasus dengan target persentase temuan 90%.
Keempat, Covid-19, di mana sampai saat ini, kasus Covid-19 di DIY masih ada, meski sedikit. Kelima, Penyakit Tidak Menular (PTM), DIY masih cukup tinggi untuk beberapa PTM yaitu penyakit jiwa, jantung dan penyakit kardiovaskular, strok, diabetes melitus dan kanker.
Beberapa penyakit tersebut sebenarnya sangat erat dengan perilaku dan gaya hidup yang dijalani sebuah keluarga. Suami, anak dan cucu menjadi sehat jika seorang perempuan mampu mengubah perilaku keluarganya menjadi berperilaku hidup bersih dan sehat.
Untuk mewujudkan seorang anak yang sehat, ceria, dan berakhlak baik, dibutuhkan seorang ibu yang memiliki semangat seperti Ibu Kita Kartini.
“Perempuan memiliki peran penting dalam mengatasi tantangan kesehatan itu. Contohnya PTM [pemberian makanan tambahan] yang cukup tinggi, ini ibu memiliki peran penting menyajikan menu. Misalnya kalau Lebaran menunya banyak santan, lemak, tentu harus diimbangi dengan sayuran, hijau-hijauan, buah,” ujarnya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Inovasi Pelayanan Publik, Pemprov Jateng Raih Dua Penghargaan dari Kemenpan RB
Advertisement
Bikin Seru Staycation Anda di Oktofest Super Sale Hotel Grand Rohan Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Percepat Olah Lahan Pertanian, DKPP Bantul Maksimalkan Pompanisasi
- Sampai Agustus 2024 Terdapat 23 Kasus Gigitan Anjing di Sleman
- Hotel Harper Malioboro Gelar Pelatihan Mitigasi Kebakaran Guna Meningkatkan Kesigapan Para Staf
- Berikut Jadwal Debat Paslon Pilkada Bantul 2024
- Ketua PBNU Berharap Separuhnya Menteri Kabinet Prabowo dari Kader NU
Advertisement
Advertisement