Advertisement

Produsen Libur, Harga Bahan Pokok Diprediksi Naik saat Lebaran

Catur Dwi Janati
Jum'at, 21 April 2023 - 06:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Produsen Libur, Harga Bahan Pokok Diprediksi Naik saat Lebaran Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman melakukan pemantauan stik dan hatga bapokting di Pasar Sambilegi pada Kamis (20/4/2023). - Istimewa/Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Sejumlah harga bahan pokok terpantau mengalami kenaikan harga mendekati lebaran. Permintaan yang tinggi dan pasokan yang bakal tersendat karena sejumlah produsen libur, ditenggarai jadi penyebab meningkatkan harga tersebut. 

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono melakukan pemantauan ketersediaan, pasokan dan harga pangan menjelang Idulfitri 1444 Hijriah pada Kamis (20/4/2023). Pemantauan harga-harga bahan pokok penting (bapokting) yang dilakukan di Pasar Sambilegi menemukan sejumlah catatan. 

Advertisement

Dari aspek keamanan pangan, sanitasi higieni lapak pedagang Pangan Segar Asal Hewan (PSAH) masih terdapat genangan. Hal ini dapat memicu penurunan mutu daging, ayam dan ikan yang dijual. Selanjutnya di sektor Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT), tim menemukan bahwa PSAT yang dijual di Pasar Sambilegi didominasi PSAT curah dan tidak mempunyai izin edar. 

"Kondisi sarana prasarana penanganan pangan segar di Pasar Sambilegi secara umum masih perlu dibenahi untuk pemeliharaan rutin," tuturnya. 

Baca juga: Diminati Emak-Emak, Sepeda Listrik Lebih Laris dari Motor Listrik

Sementara dari pemantauan harga bapokting (bahan pokok penting), ditemukan adanya kenaikan harga beberapa komoditas pangan pokok yang harganya tidak diatur oleh Badan Pangan Nasional. Kenaikan harganya sangat tinggi dalam tiga hari terakhir. Diduga hal ini terjadi karena tingginya  permintaan dan naiknya harga barang dari pemasok

"Stok komoditas pangan seperti cabai merah dan bawang putih terbatas dan harga dari produsen mengalami kenaikan yang kemudian ditransmisikan ke harga konsumen," ujarnya. 

Sementara itu pergerakan harga di tingkat konsumen sangat dinamis dan cenderung meningkat drastis hampir mencapai 50 persen dalam dua hari menjelang lebaran. Terutama pada komoditas pangan hewani seperti daging sapi, daging ayam dan telur ayam, serta komoditas nabati seperti cabai merah keriting dan bawang putih juga turut mengalami kenaikan. 

Di sisi lain untuk komoditas lainnya seperti beras, gula pasir, minyak goreng, bawang merah, terigu dan cabai rawit tergolong stabil. "Meskipun pasokan komoditas stabil, namun libur hari besar keagamaan nasional utamanya untuk PSAH dimana kandang tutup H-1 sampai dengan H+4 Idul Fitri, maka menyebabkan kenaikan harga di pasar," terangnya.

Merujuk dari hasil pantauan yang ada, Suparmono menilai perlu adanya pemantauan lebih intensif untuk memetakan kondisi ketersediaan dan fluktuasi harga pangan jelang hari raya. Kenaikan harga yang terjadi salah satunya dipicu oleh penghentian pasokan oleh peternak untuk konotasi PSAH dan banyaknya permintaan untuk rempah dan bumbu membuat pedagang secara psikologis menjual dengan harga tinggi selama tidak ada pasokan baru. 

"Oleh karena itu, konsumen membeli sesuai dengan jumlah kebutuhan. Karena segera setelah hari besar keagamaan  nasional harga diprediksi akan turun," tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Soebronto Laras Dimakamkan di TPU Karet Bivak

News
| Kamis, 21 September 2023, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Wisata Jogja Dekat Malioboro: Ada Pameran, Museum Vredeburg Buka Sampai Malam Akhir Pekan Ini

Wisata
| Kamis, 21 September 2023, 11:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement