Advertisement
Puncak Kunjungan Wisata Sleman Belum Terlihat
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN— Kunjungan wisatawan ke Sleman pada libur lebaran tahun ini belum mencapai puncaknya. Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman memprediksi puncak kunjungan wisatawan terjadi pada akhir pekan ini.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Ishadi Zayid mengatakan panjangnya masa liburan lebaran tahun ini masih ditambah dengan libur Hari Buruh pada 1 Mei mendatang membuat puncak kunjungan wisatawan ke Sleman kemungkinan akan bergeser pada akhir pekan nanti.
Advertisement
"Ini belum [puncaknya], masih belum sampai pak season-nya. Masih pada muter-muter syawalan jadi ini mungkin belum sampai puncaknya. Kemarin di Kaliurang sudah ada peningkatan tapi belum seperti yang kita harapkan," ujarnya pada Senin (24/4/2023).
Perkiraan Ishadi masih ada wisatawan yang berlibur sampai pekan depan. Namun puncak kunjungan wisatawan berpotensi terjadi di sekitar 1 Mei 2023 di libur Hari Buruh. "Mungkin sampai di hati itu, sekalian ambil cuti di pasca lebarannya," tegasnya.
Perihal preferensi destinasi wisata yang jadi jujukan wisatawan pada momen lebaran ini di antaranya Candi Prambanan, Kaliurang, Tebing Breksi dan Obelix Hills yang jadi primadona wisata. "Masih sama untuk wisata di Sleman masih didominasi di lereng Merapi, Candi Prambanan, Breksi dan Obelix masih menjadi pilihan utama wisatawan," tegasnya.
Sementara untuk desa-desa wisata dikunjungi wisatawan dengan minat khusus, wisatawan yang ingin live in. Di Merapi pada Sabtu (22/4/2023) lalu tercatat setidaknya ada 2080 orang yang berwisata kesana. Sementara pada Minggu (24/4/2023) lalu ada sekitar 3869 wisatawan yang berkunjung ke Merapi. Jumlahnya terus meningkat.
Meski berpotensi besar mendompleng ekonomi pariwisata Sleman, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menegaskan masyarakat untuk tidak menerapkan tarif nuthuk kepada wisatawan. "[Sebagai] jujukan pariwisata maka mari kita bersama-sama menjaga Sapta Pesona wisata Sleman. Jangan pelaku wisata, jangan nuthuk dalam arti harga-harga," tegasnya.
Kustini juga berharap harga barang maupun jasa yang diberikan dapat tetap standar di momen lebaran ini. "Standarlah, nanti akan menjadi contoh bahwa di Sleman adalah standarisasi untuk masayarakat welcome dengan siapa pun," ujarnya.
Diperkirakan Kustini ada satu juta wisatawan yang bakal singgah ke destinasi wisata di Sleman. "Semoga capaian ini bisa mencapai [satu juta]," jelasnya. Selain tidak menerapkan tarif nuthuk, Kustini juga menyinggung soal mengelola sampah di destinasi wisata selama lebaran.
Menurutnya edukasi kepada destinasi wisata telah dilakukan sehingga pengelolaan sampah bisa diangkut di sektor wisata. "Dengan lingkungan yang bersih wisata senang dan tidak berserakan. Insyallah kita sama-sama sesarengan dan ini kita memang memberi edukasi ke masyarakat," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Indonesia Ukir Sejarah ke Semifinal Piala Asia U-23, Erick Thohir: Bangga!
- BI Rate Naik Jadi 6,25 Persen, BTN Masih Pertimbangkan Penyesuaian Bunga KPR
- Pilkada 2024 Makin Ramai, Kades Pentur Siap Maju jadi Calon Bupati Boyolali
- BKK Rp3,3 Miliar dari Dana Keistimewaan Disalurkan untuk 7 Kalurahan Budaya
Berita Pilihan
Advertisement
BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh
- Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
Advertisement
Advertisement