Advertisement

Puskesmas di Sleman Ditembaki Peluru, Warganet Malah Bawa-bawa Nama Gibran

Bernadheta Dian Saraswati
Jum'at, 12 Mei 2023 - 18:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Puskesmas di Sleman Ditembaki Peluru, Warganet Malah Bawa-bawa Nama Gibran Ilustrasi. - freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Puskesmas Depok 1 Sleman diserang orang tidak dikenal menggunakan tembakan. Warganet pun ikut berkomentar terkait peristiwa penembakan tersebut. Beberapa orang justru membawa-bawa nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. 

Puskesmas Depok 1 di Sleman dihujani tujuh tembakan yang diduga dilepaskan pada Kamis (11/5/2023) malam dan baru diketahui pada Jumat (12/5/2023). Petugas satpam Puskesmas Depok 1, Bambang, memperkirakan penembakan terjadi pada Kamis (11/5/2023) malam ketika puskesmas kosong. “Jam tepatnya kurang tahu,” katanya, Jumat.

Advertisement

Berita-berita penembakan itu sudah mulai bermunculan di media sosial. Akun Instagram @merapi_uncover misalnya, telah mengunggah tangkapan layar berita penembakan Puskesmas Depok 1 dari salah satu media online di Jogja. 

Tak butuh waktu lama, warganet langsung ikut memberikan beragam komentar. Ada yang menanggapi penembakan tersebut sebagai aksi balas dendam karena pelayanan yang diberikan.

Baca juga: Puskesmas di Sleman Dihujani 7 Tembakan, Polisi Masih Penyelidikan

"Ga puas dgn pelayanane mungkin jadinya ditembak," tulis salah satu akun.

"Mungkin orgnya pernah dilayani tdk baik oleh pihak puskesmas.. Motif dendam ato kluarganya ada yg smpe ga tertolong... *Asal nebak," timpal yang lain. 

Banyak juga warganet yang menilai Jogja semakin tidak aman dengan beragam aksi kriminalitas yang terjadi. Tidak hanya klitih, tetapi juga penembakan.

"Yang bawa parang aja belum semuanya selesai ini bawa senjata, Yogyakarta lagi kenapa," ungkap salah satu akun. 

"Lakok jadi gini situasi kamtibmas jogja sih???...klitih ga beres2, premanisme, parkir nuthuk, kaki lima getok harga, kasus tanah, selebrasi kelulusan sma, dll....kmn pemangku keamanan???...apa upaya sosialisasi, pencegahan," seru yang lain. 

"Nggak main main, ini penembakan lho. Apakah kota ini semakin tidak aman?," tulis yang lainnya. 

"Makin hari byk orang makin gak waras, semoga ketidakwarasannya bukan karena UMR ya," sambung salah satu akun. 

"Mugi² sedoyo wargo ngayogyokarto umumipun, depok sleman khususipun pinaringan slamet slamet slamet sedayanipun [Semoga semua warga Jogja secara umum, Depok Sleman secara khusus diberi keselamatan semuanya]," harap salah satu warganet. 

Namun, ada yang berbeda dari komentar-komentar yang muncul. Seperti dua komentar di bawah ini yang justru mencolek Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka karena dinilai berhasil membuat Kota Solo adem ayem. 

"Jogja makin ga aman, ga kondusif, jauh dari kata ISTIMEWA. Jadi kepikiran ke Solo aja jarang ada klitih, premanisme orang timur, penembakan, tawuran. @gibran_rakabuming ," tulis salah satu akun. 

"Wong wong daerah jogja-magelang kok Saiki ngeri ngeri neram cah Alhamdulillah Urip neng daerah e @gibran_rakabuming ayem tentrem hehe [Orang-orang daerah Jogja-Magelang sekarang mengerikan. Alhamdulillah hidup di daerahnya Gibran tenteram hehe]," puji akun lainnya. 

Aktivitas Puskesmas

Diberitakan Harianjogja.com sebelumnya, dari pantauan di lapangan, terdapat lima lubang bekas peluru yang tersebar di empat kaca jendela depan puskesmas. Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), sementara aktivitas puskesmas berjalan seperti biasa.

Pelayanan puskesmas tetap berjalan seperti biasa meski ada penembakan. Pada Jumat (12/5/2023) pagi, pasien yang datang cukup ramai. Puskesmas Depok 1 juga masih tetap buka pada Sabtu (13/5/2023) pukul 08.00-11.00 WIB.

Rekaman CCTV puskesmas memperlihatkan sekitar Kamis pukul 22.00 WIB ada motor berhenti di depan puskesmas. Namun pengendara motor tidak terlihat, hanya sorotan lampu motor yang tertangkap kamera. “Enggak kelihatan orangnya,” ungkapnya.

Puskesmas Depok 1 di Kecamatan Depok, Sleman, hanya melayani rawat jalan dan tidak buka 24 jam, sehingga saat tembakan dilepaskan, puskesmas kosong. “Tidak ada korban,” ucap Bambang.

Dari hasil olah TKP, pelaku melepaskan tujuh tembakan dengan peluru gotri dan hanya lima yang mengenai jendela. “Temuan peluru gotri, softgun, ada tujuh,” ungkapnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Sleman, Kompol Deni Irwansyah, mengatakan masih menyelidiki penembakan ini. “Kami masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut. Nanti kami follow up informasinya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Instagram

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas

News
| Rabu, 24 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement