Advertisement
Mafia Tanah Kas Desa Digulung, JCW Minta Kejati DIY Telusuri Aliran Uang
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Proses hukum mafia tanah di Jogja mendapat sorotan dari Jogja Corruption Watch (JCW). Langkah Kejaksaan Tinggi (Kejati) DIY yang sudah menahan dua tersangka yaitu Direktur PT Dazatama, RS, dan Lurah Caturtunggal, Sleman, AS, diapresiasi JCW.
Koordinator Pengaduan Masyarakat dan Monitoring Peradilan JCW, Baharuddin Kamba meminta proses hukum yakini penyelidikan kasus korupsi perizinan tanah kas desa tersebut dituntaskan hingga menyeret semua pihak yang terlibat.
Advertisement
“Patut ditelusuri ada atau tidaknya pihak yang memberikan jaminan terkait perizinan, pemanfaatan dan penggunaan tanah kas desa. Patut diduga dengan memberikan jaminan pemanfaatan tanah kas desa tersebut tidaklah gratis karena ada dugaan aliran dana yang mengalir,” jelasnya.
BACA JUGA: Lurah Caturtunggal Jadi Tersangka Kasus Tanah Kas Desa, Begini Respons Pemda DIY
Kamba menilai kecil kemungkinan pengembang di tanah kas desa hanya bermodal nekat melakukan pelanggaran tanpa ada yang memberikan jaminan.
“Karena meminjam pernyataan Kajati DIY Ponco Hartanto menduga mafia tanah tanah kas desa dilakukan secara masif, terstruktur dan by design,” katanya.
Penetapan tersangka Lurah Caturtunggal karena melakukan pembiaran, menurut Kamba, menjadi pertanyaan apakah pihak lain melakukan pengawasan sehingga tidak disentuh oleh hukum.
“Karena patut diduga tidak hanya satu titik saja tetapi diduga ada tempat lain. Dan siapapun yang terlibat dalam kasus ini harus diproses hukum secara transparan, profesional dan akuntabilitas,” ujarnya.
Kamba berharap tersangka RS dan AS untuk membuka suara terkait pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam kasus ini. “Jangan hanya berhenti pada dua tersangka saja.
Kasus ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi Kejati DIY maupun aparat penegak hukum lainnya untuk mengusut tuntas kasus serupa di lokasi lain. Jangan ada kesan tebang pilih dalam penuntasannya,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement