Advertisement
Jalan Usaha Tani Dibangun Serentak di Tujuh Lokasi di Kulonprogo, di Mana Saja?

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Kulonprogo sedang membangun jalan usaha tani (JUT) di tujuh lokasi. Proyek tersebut dimulai sejak tiga pekan lalu.
Sub Koordinator Seksi Produksi Bidang Tanaman Pangan DPP Kulonprogo, Kirmi mengatakan JUT tersebut dibangun untuk mempermudah sirkulasi pengangkutan sarana produksi pertanian dan hasil panen. Terdapat tujuh lokasi yang menjadi sasaran pembangunan JUT antara lain di Kapanewon Samigaluh dua titik, di Temon dua titik, di Sentolo satu titik, dan di Panjatan dua titik.
BACA JUGA: Ditemukan Jalan Tak Layak, Infrastruktur Pertanian di Kulonprogo Perlu Ditingkatkan
"Saat ini, pembangunan fisik JUT di tujuh titik tersebut telah mencapai 25 persen. Pembangunan JUT ini menggunakan APBD. Dua tahun terakhir memang pakai APBD. Tapi JUT juga bisa dibangun menggunakan APBKal. Dana padat karya milik disnakertrans juga bisa,” kata Kirmi dihubungi pada Sabtu (20/5/2023).
Kirmi menambahkan anggaran pembangunan di tiap titik tersebut memiliki pagu sekitar Rp196 juta. Pembangunan dilakukan oleh pihak ketiga secara kontraktual non tender, karena nilai kontrak di bawah Rp200 juta. Alokasi anggaran pembangunan tersebut telah ditentukan sebelumnya.
Terang Kirmi, alokasi anggaran tahun 2023 hanya mampu mengampu tujuh titik. Titik tersebut pun dipilih setelah kelompok tani mengirimkan proposal permohonan pembangunan JUT yang disaring secara ketat.
“Usulan program itu dari bawah. Harus ada proposal; dan proposal yang masuk ke kami terkait permohonan pembangunan JUT itu banyak. Bahkan aspirasi dewan melalui pokir [pokok pikiran] juga menerima usulan lebih dari 50 JUT,” katanya.
BACA JUGA: Luar Biasa! 1 Hektare Lahan Kelompok Tani di Kulonprogo Ini Hasilkan 17 Ton Bawang Merah
Sampai saat ini, lanjutnya, akses jalan menuju kawasan pertanian di Kulonprogo belum mencapai 20%. Proses pembangunan JUT pun tidak dapat dilakukan secara masif, karena anggaran tiap tahun berbeda-beda. Seperti pada tahun 2024, DPP hanya mendapat alokasi anggaran yang hanya dapat digunakan untuk membangun tiga titik JUT.
“Pagu anggaran sudah ditetapkan berdasarkan prioritas, sementara JUT tahun 2024 saja kami hanya mendapat tiga. Menyesuaikan APBD kan. Anggaran yang ada terserap untuk kepentingan nasional salah satunya penyelenggaraan pemilihan umum 2024,” ucapnya.
Kirmi menjelaskan bahwa pembangunan JUT dengan sistem cor blok juga memunculkan permasalahan lain yaitu alih fungsi lahan pertanian untuk pendirian bangunan. “Kami juga mengkhawatirkan warga akan membangun permukiman atau usaha ekomoni di sekitar jalan tersebut. Hal ini lah yang harus kami antisipasi,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Waswas, Ini Kata Ortu di Wonogiri soal Pencabulan 12 Murid MI oleh Kasek-Guru
- Bertabur Hadiah Istimewa! Lomba Foto & Anugerah Pewarta Astra 2023 Resmi Dibuka
- Tentang Haji Robert! Konglomerat yang Jual Sebagian Saham PTRO ke Suami Puan
- Imbas LSD pada Sapi, Permintaan Kambing untuk Kurban di Karanganyar Meningkat
Berita Pilihan
Advertisement

Cegat Konvoi Sepeda Motor Hendak ke Jogja, Polisi Temukan 7 Senjata Tajam
Advertisement

Pengin Nikmati Air Terjun Swiss dan Kebun Tulip ala Belanda, Objek Wisata Ini Cocok untuk Anda
Advertisement
Berita Populer
- Pengeroyokan Anggota PSHT, 3 Tersangka Pelaku Utama, Senjata Tajam Jadi Misteri
- Prostitusi Anak Kerap Terjadi di Hotel, PHRI DIY: Kebanyakan Kelas Melati
- Dispar Sleman Klaim Wisata saat Hari Pancasila dan Waisak Melebih saat Lebaran
- Gaji ke-13 Belum Dicairkan, Ini Alasan Pemkab Gunungkidul
- Kasus Dugaan Korupsi SSA Bantul Segera Disidangkan, Bisa Jadi Muncul Tersangka Baru
Advertisement
Advertisement