Advertisement
Pemkab Optimistis Gunungkidul Bisa Suprlus Beras, Ini Alasannya
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Petani di Gunungkidul mulai panen raya padi di masa tanam kedua. Diperkirakan hasil panen berjalan bagus sehingga Dinas Pertanian dan Pangan Optimistis bisa surplus beras.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi mengatakan, tahun ini menargetkan panen padi seberat 301.000 ton gabah kering giling. Di masa panen pertama sudah terpenuhi sekitar 250.842 ton gabah kering giling yang dihasilkan oleh petani.
Advertisement
Selisih target sekitar 50.000 ton ini bisa terpenuhi hingga masa panen ketiga. Untuk sekarang, baru memasuki masa panen kedua.
BACA JUGA: Hindari Gagal Panen, Petani di Lahan Rawan Kekeringan Diminta Tanam Palawija
Total luas lahan di musim tanam kedua sebanyak 8.666 hektare. Dilihat dari pertumbuhan padi, hasil panen kali juga akan optimal karena tidak ada yang terdampak hama maupun kekeringan.
“Saya kira dengan rata-rata produksi enam ton per hektare, maka target bisa terpenuhi. Apalagi di musim tanam ketiga masih ada sawah ditanam padi seluas 668 hektare sehingga gabah yang dihasilkan bertambah,” katanya.
Rismiyadi menambahkan, dengan tercapainya target produktivitas padi maka dipastikan Gunungkidul akan mengalami surplus beras. Hal ini terlihat dari tingkat konsumsi berdasarkan pola pangan harapan di 2022 kebutuhannya mencapai 90 kilogram per kapita per tahun.
Adapun jumlah penduduk di Gunungkidul sekitar 783.738 jiwa. Hal ini berarti kebutuhan warga per orangnya di Gunungkidul mencapai 70.538 ton per tahun.
“Kalau melihat dari produksinya masih surplus sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Sebab, ketahanan pangan di Gunungkidul masih sangat kuat,” katanya.
BACA JUGA: Antisipasi Gagal Panen, Dinas Pertanian Lakukan Ini Hadapi Musim Kemarau
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Bupati Gunungkidul, Sunaryanta. Menurut dia, sudah membuat kajian berkaitan dengan ketahanan pangan. Diperkirakan untuk saat sekarang cadangan pangan yang dimiliki masih bisa bertahan hingga enam bulan ke depan.
“Jadi masih aman dan tidak perlu dikhawatirkan karena cadangan pangan masih mencukupi,” katanya.
Di sisi lain, stok cadangan pangan masih bisa bertambah karena perhitungan belum memasukan hasil panen raya di musim tanam kedua. Dilihat dari kebiasaan, petani tidak akan langsun menjual hasil panen yang dimiliki karena dijadikan stok untuk cadangan pangan.
“Cadangan pangan di Gunungkidul kuat, juga tidak lepas dari kebiasan petani untuk menyimpan hasil panennya,” kata Sunaryanta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement