Advertisement
Ternyata ASPD Digunakan Disdikpora untuk Menyelesaikan Gap Jumlah Siswa, Ini Penjelasannya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY menggunakan asesmen standardisasi pendidikan daerah (ASPD) untuk menyelesaikan persoalan kesenjangan atau gap dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK di DIY.
Tahun ini, Disdikpora DIY mencatat jumlah lulusan jenjang pendidikan SMP di DIY mencapai 55.000 siswa, sementara daya tampung pada SMA/SMK negeri hanya 32.000 orang. Adanya rentang tersebut membuat Disdikpora DIY menilai ASPD masih dinilai efektif untuk menyeleksi peserta didik dalam PPDB.
Advertisement
Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya menyampaikan adanya rentang daya tampung dengan jumlah lulusan SMP memerlukan sistem untuk menyeleksi peserta didik yang dapat duduk di SMA/SMK negeri di DIY.
BACA JUGA: Awas, Menyebar Hoaks di Medsos Terkait Pilpres 2024 Bisa Terjerat Hukum Pidana
“Daya tampung yang ada tidak sama dengan peminat, sehingga kita perlu alat seleksi tambahan,” ujarnya saat ditemui di kompleks Kepatihan, Rabu (31/5/2023).
Dengan kondisi tersebut, ditambah dengan letak geografis sekolah di DIY yang tidak merata, menurut Didik penyelenggaraan PPDB DIY apabila hanya mengacu pada sistem zonasi tidak akan efektif.
Selain itu, menurut Didik sistem ASPD yang fokus menguji kemampuan literasi dan numerasi peserta didik pada tingkat akhir pada jenjang pendidikan SD dan SMP dinilai masih efektif menjadi tolak ukur kualitas pendidikan DIY. Dengan penyelenggaraan ASPD, menurut Didik akan memunculkan pemetaan kualitas pendidikan pada masing-masing sekolah. Pemetaan tersebut menurutnya dapat menjadi evaluasi bagi peningkatan mutu pendidikan DIY.
Sedangkan Ketua Dewan Pendidikan DIY, Prof. Sutrisna Wibawa menilai ASPD merupakan upaya untuk dapat mewujudkan visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DIY 2005-2025 yakni sebagai pusat pendidikan, budaya, dan daerah tujuan wisata terkemuka di Asia Tenggara (ASEAN) tahun 2025.
Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, menurut Prof. Sutrisna sistem pendidikan perlu mengacu pada Programme for International Student Assessment (PISA) yang merupakan asesmen untuk menguji kualitas pendidikan. Hasil asesmen tersebut dapat digunakan sebagai evaluasi sistem pendidikan daerah tersebut.
Prof. Sutrisna menyampaikan melalui ASPD yang menguji kemampuan literasi dan numerasi peserta didik, maka peserta didik DIY dengan sendirinya telah disiapkan agar memiliki kualitas yang setara dengan barometer pengujian tersebut.
“DIY harus mempertahankan PISA yang diukur dari kemampuan membaca, matematika, dan kemampuan dasar. Kalua DIY tidak menyelenggarakan ASPD, berarti persiapan asesmen yang sifatnya internasional bisa lengah. Ini dalam rangka menyiapkan asesmen nasional maupun internasional,” katanya.
Mutu Pendidikan
Dosen Manajemen dan Kebijakan Publik Fisipol UGM, Agustinus Subarsono menilai penyelenggaraan ASPD DIY masih diperlukan untuk dapat mengetahui mutu pendidikan.
“Kalau kita lihat secara substansial, ASPD baik. Karena untuk melihat mutu pendidikan dan bagi sekolah dapat untuk meningkatkan performansi mutu pendidikan,” katanya.
Meski begitu, dia menyoroti penyelenggaraan ASPD bagi peserta didik tingkat akhir yang diselenggarakan menjelang akhir tahun ajaran. Menurutnya, waktu penyelenggaraan tersebut dinilai kurang tepat. "Waktunya bagi siswa tidak nyaman, karena banyak ulangan, kemudian mengikuti ASPD. ASPD kan bukan untuk menentukan kelulusan,” katanya.
Menurutnya penyelenggaraan ASPD akan lebih baik apabila diselenggarakan di tengah tahun ajaran, sehingga hasil evaluasi dari penyelenggaraan ASPD dapat diterapkan pada siswa tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jadwal Perjalanan Haji 2025 Resmi Diterbitkan, Ini Urutan Berangkatnya
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Bantul Lakukan Validasi Data Sasaran Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis
- Daftar Hari Libur Bulan Januari 2025, Ada 2 Long Weekend
- 893 Sapi di Gunungkidul Terjangkit PMK, Langkah Pencegahan Ditingkatkan
- Biaya Ibadah Haji Ditetapkan Rp55,4 juta, Kemenag Bantul Segera Sosialisasi Usai Keppres Muncul
- Pelatih PSS Berharap Marcelo Cirino da Silva dan Vico Duarte Bisa Bermain saat Jumpa Persebaya
Advertisement
Advertisement