Advertisement
BPPD dan GIPI Promosikan Wisata Sehat agar Wisatawan Tinggal Lebih Lama

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY dan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) terus berupaya mempromosikan wellness tourism atau wisata sehat untuk memperlama tinggal (length of stay) wisatawan di DIY.
Ketua BPPD DIY, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara mengatakan saat ini DIY sudah ramai wisatawan, bahkan wisatawan sudah mulai menyebar ke kabupaten atau tidak hanya terpusat di kota. Hal itu terlihat dari liburan Lebaran Idulfitri, beberapa waktu lalu di kota tidak terlalu macet. Saat bersamaan kabupaten meningkat pendapatannya dari sektor wisata.
Advertisement
Namun yang menjadi persoalan sekarang adalah lama tinggal wisatawan yang masih minim, sehingga perlu digenjot lagi dengan berbagai paket wisata. Salah satunya wisata sehat. Terlebi Kemneterian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga sudah menargetkan wellness tourism di tiga daerah, yakni Bali, DIY, dan Solo.
“Masing-masing daerah itu punya keunikan sendiri. Nah Jogja sedang diangkat untuk wellness -nya. Karena terbukti di Bali wellness tourism bisa memperpanjang length of stay,” katanya saat ditemui di sela acara konser Ndarboy Genk di Timbulharjo, Sewon, Bantul, Jumat (2/6/2023) malam.
BACA JUGA: Hari Sepeda Sedunia, Jogja Dulu Punya Sego Segawe yang Kini Tak Ada Lagi Kabarnya
Ia menilai di Bali sudah banyak tersedia wisata sehat mulai dari menu makanan, hingga aktivitas kesehatan seperti yoga dan spa. Menurutnya di DIY juga sangat berpotensi menerapkan hal serupa. Bukan hanya kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental dan spiritual yang perlu didorong untuk diterapkan melalui paket-paket wisata sehingga dapat menjadi magnet wisatawan untuk berkunjung ke DIY dan memperlama tinggal wisatawan.
Menurutnya, lama tinggal wisatawan di DIY saat ini masih pada kisaran 1,9 hari dan ditargetkan minimal bisa meningkat sampai 2 hari melalui paket wellnes tourism. Lebih lanjut putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X ini mengatakan bahwa wisata sehat sebenarnya sudah menjadi kebutuan masyarakat Indonesia.
Sejak pandemi Covid-19, travel pattern atau pola perjalanan wisatawan di Indonesia juga banyak berubah. Masyarakat lebih menjaga pola hidup sehat. “Jogja sebenarnya mampu untuk menerapkan wellness tourism, tinggal dibikin ekosistemnya karena selama ini produknya masih sendiri-sendiri. Misalnya spa tidak bergabung dengan desa wisata di sekelilingnya,” ucapnya.
“Memang untuk menciptakan wellness tourism di DIY ini membutuhkan pekerjaan yang ekstra dengan banyak menggelar sosialisasi dan pelatihan. Ini yang sedang kita gencarkan oleh BPPD dan GIPI. Karena banyak kebutuhan wisatawan akan kesehatan yang harus diperhatikan, contoh kecilnya adalah makanan,” katanya lagi.
Bendara menyebut sebenarnya ada desa wisata yang sudah menerapkan ekosistem wisata sehat, seperti di Desa Wisata Sidorejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulonprogo.
Ketika wisatawan datang ke desa wisata tersebut, kata dia, malamnya ada layanan seperti spa, kemudian besok paginya ada yoga yang dimodifikasi dengan gerakan angguk. Setelah yoga disuguhi minuman dari buah-buahan. Setelah itu wisatawan diajak ke tempat yang menyimpan manuskrip dan dikenalkan aksara Jawa.
Lalu diajak ke Kelompok Wanita Tani (KWT) yang memproduksi jamu dan pembuatan jamu juga disesuaikan dengan keluhan wisatawan. “Menarik ini, dengan begini jadi ekosistem bukan sendiri-sendiri. Ini perlu coba perbanyak ke desa wisata lainnya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polri Klaim Selesaikan 3.326 Kasus Premanisme dalam Operasi Serentak
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Jalan Tegalsari-Klepu Kokap Penghubung YIA-Borobudur Hanya Diperbaiki 4 Kilometer, Ini Alasannya
- Pendaftar Sekolah Rakyat Sonosewu dan Purwomartani Tembus 700 Orang, Dinsos Gelar Verifikasi Lapangan
- Cak Imin Resmikan SPPG BUMDes Tridadi Sleman
- Warga Kasihan Jadi Korban Penipuan Modus Balik Nama Sertifikat
- Viral Video Kritik Layanan Uji Kir Bantul, Dishub Bantah dan Ungkap Fakta Lapangan
Advertisement