Advertisement

Peninggalan Ki Hajar Dewantara Dirusak Massa Tawuran, Begini Respons Sultan Jogja

Stefani Yulindriani & Triyo Handoko
Senin, 05 Juni 2023 - 18:42 WIB
Budi Cahyana
Peninggalan Ki Hajar Dewantara Dirusak Massa Tawuran, Begini Respons Sultan Jogja Tawuran antara para pendekar silat anggota PSHT dan warga Jogja, Minggu malam (4/6/2023). - Harian Jogja/Triyo Handoko

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Tawuran yang melibatkan perguruan silat Persatuan Setia Hati Terate (PSHT) dan kelompok suporter PSIM Jogja, Brajamusti, di Taman Siswa (Tamsis), Jogja, Minggu (4/6/2023) malam, mengakibatkan kursi dan meja peninggalan Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara rusak. Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan Pemda DIY akan membantu museum memperbaiki kerusakan.

“Kalau itu cagar budaya, kalau Pemda DIY bisa bantu, ya enggak apa-apa,” kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Senin (5/6/2023). 

Advertisement

“Saya belum tahu kalau ada kerusakan seperti itu. Nanti kita lihat. Nanti saya tanyakan tentang itu.” 

BACA JUGA: Tawuran di Jogja, PSHT Minta Maaf kepada Sultan, Warga, dan Brajamusti

Ketua Umum Asosiasi Museum Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY Bambang Widodo mengatakan tawuran PSHT dengan warga dan Brajamusti merusak bangku peninggalan Ki Hajar Dewantara, pintu belakang museum, dan taman di museum tersebut.  Museum akan mengajukan laporan kepada pihak yang berwenang atas kerusakan yang terjadi. 

"Itu cagar budaya, jadi kami tidak bisa seenaknya memperbaiki. Kami berharap bantuan pemerintah,” katanya. 

Kepala Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya Ki Muryanto menjelaskan kerusakan meja dan kursi peninggalan Ki Hajar Dewantara tersebut lantaran terkena lemparan benda-benda keras dari insiden tawuran tersebut. “Kursi sama meja sempat kena lempar batu dan dinaiki massa yang masuk ke area museum. Terus pintu museum juga jebol," jelasnya, Senin (5/6/2023).

Selain kursi, meja, dan pintu, jelas Muryanto, tak ada lagi koleksi bersejarah dari Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya yang rusak. “Hanya bangunan ini ada yang rusak ringingan itu tadi, yang lain belum ada yang rusak berat,” ujarnya.

BACA JUGA: Setelah Tawuran, PSHT Minta Pendekar dari Luar DIY Tidak Datang ke Jogja

Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya, tegas Ki Muryanto, mengutuk insiden kekerasan di tempatnya tersebut. “Jelas dan tegas mengutuk keras aksi massa itu, karena cagar budaya yang semestinya dilindungi malah di injak-injak," tegasnya.

Ki Muryanto menceritakan masuknya masa yang terlibat tawuran ke Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya lantaran terdesak massa lain yang menyerangnya. “Mereka masuk ke sini karena menyelamatkan diri yang masuk itu PSHT,” ujarnya.

Massa yang masuk ke museum tersebut, lanjut Muryanto, sekitar 100 orang lebih. “Kami tutup museum ini untuk sementara waktu, sambal memperbaiki juga, belum tahu mau dibuka lagi kapan,” katanya.

Tawuran pecah antara kelompok PSHT dan warga serta kelompok suporter PSIM Jogja, Brajamusti, di Jalan Kusumanegara dan Jalan Taman Siswa atau Tamsis, Kota Jogja, hingga Minggu malam. Massa saling melemparkan batu dan berlarian. Tawuran di Jalan Tamsis dan Kusumanegara adalah buntut tawuran di Jalan Kenari pada Minggu sore.

Keributan awalnya terjadi di sekitar Balai Kota Jogja di Jalan Kenari, kemudian ke Jalan Kusumanegara hingga ke sekitar Jalan Taman Siswa.

Jalan Tamsis yang sempat ditutup akhirnya dibuka dan lalu lintas sudah berjalan lancar. Namun, masih banyak batu-batu di tengah jalan, sisa-sisa dari tawuran sebelumnya.

Salah satu kelompok yang terlibat tawuran dan dikepung kerumunan massa akhirnya dievakuasi menggunakan truk polisi. Setelah kelompok itu pergi, beberapa sepeda motor terlihat digeletakkan di tengah jalan. Tak lama berselang, motor-motor itu sudah dipinggirkan dan diangkut truk polisi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Perpanjang Kenaikan HET Beras Premium untuk Jaga Stok di Pasaran

News
| Selasa, 19 Maret 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement