Advertisement
UGM Luncurkan Samawi untuk Permudah Pengelolaan Wakaf

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—UGM meluncurkan Sistem Akuntansi dan Manajemen Wakaf Indonesia (Samawi). Melalui aplikasi berbasis website ini, pengelolaan wakaf menjadi lebih mudah, profesional, transparan dan akuntabel.
Tim pengembang Samawi yang juga Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Mahfud Sholihin, menjelaskan Samawi merupakan output dari riset yang didanai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di bawah Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti).
Advertisement
Dengan alamat samawi.web.id, aplikasi ini dapat diakses siapa saja secara gratis. Gagasan pengembangan Samawi berangkat dari banyaknya kritikan terhadap pengelolaan wakaf yang selama ini diapandang tidak transparan dan akuntabel.
BACA JUGA : Tanah Wakaf Masih Jadi Problem di Kulonprogo
“Jadi bagaimana kita mensinergikan aplikasi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan wakaf. Trennya pengelolaan wakaf tidak bisa seadanya atau seenaknya, tapi harus transparan, akuntabel dan produktif,” ujarnya, Selasa (13/6/2023).
Selain bisa digunakan secara individu, Samawi juga ditujukan bagi institusi yang juga menyelenggarakan wakaf termasuk lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi dan pondok pesantren. Guna memudahkan penggunaannya di lembaga-lembaga tersebut, timnya juga menggandeng Iktan Akuntansi Indonesia (IAI) di setiap daerah dan dosen untuk pendampingan.
Riset Samawi telah dimulai sejak 2019 lalu dengan melibatkan tim lintas disipliner, yakni akuntansi, ekonomi dan teknik elektro. Selain mudah dan lebih profesional, pengelolaan wakaf dengan Samawi juga telah sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) PSAK 112: Akuntansi Wakaf.
Ketua Badan Pelaksana Badan Wakaf Indonesia, Mohammad Nuh, menuturkan Samawi memberikan sentuhan teknologi pada wakaf. “Wakaf jangan diartikan konservatif, tradisional. Kita modern, beyond digital. Nanti ada training pendampingan,” katanya.
Badan Wakaf Indonesia juga telah membuat MOU dengan UGM untuk sosialisasi wakaf kepada mahasiswa, dosen dan karyawan UGM serta dalam waktu dekat akan menempatkan sebagian dana abadi UGM untuk instrument cash waqf linked sukuk yang dikelola Badan Wakaf Indonesia.
“Insyaalloh kita kerja sama mengelola melalui instrument cash waqf linked sukuk yang diterbitkan kementerian keuangan. Jadi risikonya dijamin pemerintah dan memberikan return atau keuntungan jauh lebih besar dari deposito. Tidak kena pajak,” katanya.
Wakil Rektor Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) dan Keuangan UGM, Supriyadi, berharap kerja sama UGM dengan Badan Wakaf Indonesia ini dapat lebih memberikan manfaat baik bagi UGM maupun masyarakat umum.
BACA JUGA : Rayakan Usia ke-15, Harian Jogja Tebar Optimisme
“Kerja sama UGM dengan badan wakaf Indonesia dapat segera diwujudkan dan dilakukan dengan baik. Mulai dari UGM menempatkan dana di Badan Wakaf Indonesia agar dikelola dan memberikan manfaat lebih baik bagi institusi ugm maupun masyarakat secara luas,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement