Advertisement
Kopi Mantab dan Siap DPM, Dua Inovasi Dinkop UKM Sleman Tingkatkan Kualitas UKM dan Koperasi

Advertisement
SLEMAN—Ragam inovasi Dinas Koperasi UKM Sleman terus diluncurkan untuk mengembangkan koperasi dan UKM Sleman. Kopi Mantab dan Siap DPM menjadi dua inovasi yang dikembangkan Dinkop UKM Sleman untuk meningkatkan kualitas UKM dan koperasi di Sleman
Inovasi menarik digelontorkan Dinkop UKM pada bidang UKM. Di bidang UKM, Dinkop UKM meluncurkan inovasi terbarunya bernama Konsultasi Pagi Masih Tentang Bisnis (Kopi Mantab). Inovasi ini merupakan layanan konsultasi mengenai berhagai hal soal bisnis.
Advertisement
"Ini bersama Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) kita. Kegiatan ini adalah mendampingi UMKM dengan cara jemput bola, ke lokasi dari grup bahkan pribadi dari UMKM itu," terang Kepala Dinkop UKM Sleman, Haris Martapa dikutip pada Kamis (22/6/2023).
Program ini digelar berkala pada hari Selasa dan Kamis. Lokasi Kopi Mantab berpindah-pindah setiap gelarannya, keliling ke lokasi-lokasi UMKM di Sleman.
"Kalau dulu harus datang ke PLUT, kalau sekrang ini teman-teman [Dinkop UKM] yang harus datang kesana [lokasi UMKM]," terangnya.
Setelah didatangi, lokasi UMKM akan mendapatkan sejumlah pendampingan sesuai kebutuhannya. "Kan sebelumnya sudah memberikan informasi untuk UKM baik pribadi maupun kelompok-kelompok. Kami kepengin didampingi berkaitan dengan apa," ujarnya.
Misalnya UKM sasaran Kopi Mantab membutuhkan pendampingan digitalisasi. Tim yang datang akan memberi pengaman pada UKM tentang beragam aspek terkait digitalisasi yang mendukung usaha. Momen ini juga sekaligus melihat kelayakan lokasi UKM yang dituju.
"Sekaligus melihat lokasinya dia dan sebagainya, apakah sudah layak atau belum dan seterusnya. Atau berkaitan dengan tempat masak apakah sudah sesuai atau belum. Atau berkaitan dengan packaging, bahkan semuanya bisa diulas oleh kita kemudian nanti kita akan berikan catatan-catatan untuk dilakukan perbaikan," teranganya.
Pendampingan ini pun tak hanya sekali dilakukan. Akan tetapi dilakukan secara simultan. "Kita ini mendampinginya terus, tidak hanya sekali datang. Jadi paripurna nanti," tegasnya.
Strategi jemput bola ini tidak hanya dimotori dari tenaga PLUT. Inovasi ini juga bekerja sama dengan banyak universitas di Sleman, seperti UII hingga UGM. Cara ini juga membentuk ekosistem jejaring bagi para pelaku UMKM. "Sehingga kita membuat semacam jejaring," ungkapnya.
Data terkahir, pendampingan yang bekerja sama dengan UII telah mendampingi sekitar 37 anak-anak muda Prambanan wilayah atas. "Ingin ada pelatihan kemudian meraka minta untuk didampingi. Maka diluncurkan lewat program Kopi Mantab untuk didampingi," ujarnya.
Inovasi Koperasi
Di lini koperasi, Dinkop UKM Sleman memiliki inovasi Sistem Penilaian Aplikasi Dana Penguatan Modal (Siap DPM). Siap DPM Koperasi diterangkan Haris merupakan aplikasi untuk memudahkan pelayanan bagi koperasi yang berkaitan dengan penguatan modal. Layanan ini diberikan kepada koperasi-koperasi di Sleman yang menginginkan fasilitas dana penguatan modal.
"Ini inovasi yang sedang kami lakukan ada beberapa layanan. Untuk koperasi kami siapkan aplikasi Siap DPM koperasi," terangnya.
Berbasis secara daring, layanan ini memudahkan koperasi untuk mengajukan penguatan modal dari mana saja. Tanpa perlu mondar-mandir mengumpulkan berkas.
"Sehingga tidak usah wira-wiri dan lain sebagainya. Lebih gampang dengan aplikasi Siap DPM Koperasi," ungkapnya.
Haris menjelaskan berbagai informasi bantuan permodalan, nilainya maupun persyaratannya akan terus diperbarui dalam aplikasi tersebut. Koperasi tinggal mengunggah berkas-berkas yang dibutuhkan. (BC).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kemenkes Ingatkan El Nino Dapat Meningkatkan Risiko Penyebaran DBD
Advertisement

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor
Advertisement
Berita Populer
- Taman Pintar Bangun Wahana Nglaras Budaya
- 11 Abdi Dalem Kraton Yogyakarta Dilantik Jadi Komcad Matra Laut
- Banyak yang Enggak Bayar, Target Penerimaan Retribusi Sampah Kota Jogja Sulit Tercapai
- Kualitas Udara Jogja Menurun, DLH Klaim Debu Biang Utamanya
- Pemkot Jogja Salurkan Bantuan Beras untuk 1.036 Keluarga di Danurejan
Advertisement
Advertisement