Advertisement

Promo November

Kembali Digelar, Garebeg Besar Jadi Ajang Ngalap Berkah Sekaligus Berwisata

Stefani Yulindriani Ria S. R
Kamis, 29 Juni 2023 - 14:47 WIB
Arief Junianto
Kembali Digelar, Garebeg Besar Jadi Ajang Ngalap Berkah Sekaligus Berwisata Ribuan warga merayah gunungan di pelataran Masjid Gedhe Kauman, Kamis (29/6/2023). - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJAKraton Ngayogyakarta Hadiningrat kembali menggelar Garebeg Besar dalam rangka peringatan Iduladha 1444 H. Dalam garebek kali ini, ada ribuan warga lokal dan mancanegara yang ikut menyaksikan gunungan di Masjid Gedhe Kauman, Kamis (29/6/2023). 

Jannes, warga asal Sydney, Australia salah satunya. Tahun ini merupakan kali pertama ia datang ke Jogja. Dalam kedatangannya kali ini, dia dan suaminya secara khusus meluangkan waktu untuk menyaksikan Garebeg Besar. Jannes menilai penyelenggaraan garebeg menggambarkan kebudayaan Indonesia yang masih dijaga hingga saat ini. 

Advertisement

“Saya merasa kebudayaan ini [Jogja], sangat bagus. Dengan banyaknya keluarga yang datang [menyaksikan] ini memperlihatkan kekeluargaan di Indonesia yang tinggi, saling menghargai dan masih mempertahankan tradisi," katanya selama acara, Kamis.

Sementara itu, Budi Rahayu warga Dongkelan, Jogja yang turut mengajak kerabat dari luar DIY beserta ibunya yang sedang strok. Dia mengaku sengaja mengajak kerabatnya untuk dapat menyaksikan Garebeg Besar. Menurutnya, kebudayaan tersebut harus dikenalkan kepada masyarakat luas, terutama generasi muda. 

“Ini sungguh mengenal budaya sekali, ini [dapat membuat] warga Jogja yang muda-muda bisa lebih mengerti adat zaman dahulu, seperti gunungan kan tradisi sejak jaman dulu tetapi masih dijaga,” katanya. 

BACA JUGA: Besok Keraton Jogja Gelar Garebeg Besar, Zona Larangan Terbang Kembali Diberlakukan

Dia pun menyampaikan meskipun ibunya tengah mengalami strok, tetapi ibunya menginginkan untuk tetap melihat garebeg besar, sehingga dengan menggunakan kursi roda, Budi Rahayu mengajak ibunya menyaksikan tradisi tersebut. “Ke depan semoga diberi tempat yang lebih layak, kasian kalau kayak Ibu yang lansia, [harapannya] bisa lebih bagus,” ucap dia.

Ada pula Nunung, warga Trihanggo, Sleman yang bahkan ikut serta berebut hasil bumi dalam gunungan yang diarak saat Garebeg Besar. Dia mengaku sengaja datang mengikuti garebeg besar tersebut untuk dapat merayah gunungan tersebut. “Artinya kalau orang Jawa ini keberkahan, kalau kita punya tanaman padi ditempatkan disitu, kalau punya dagangan di letakkan disitu, ya kepercayaan saja,” katanya. 

Dalam prosesi gerebeg tersebut, Nunung berhasil merayah beberapa wajik warna warna. Dia mengaku akan menyimpan wajik tersebut di rumahnya agar memperoleh berkah.  “Akan saya taruh di rumah saja, dulu orang Jawa biasanya ditempatkan di pintu, kalau yang punya sawah di tempatkan ke sawah, Allah yang ngasih [berkah] tapi kita percaya,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement