JJLS Planjan Saptosari Akan Dibangun Bundaran untuk Ikon Baru Selatan DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) atau Pansela terus dikebut. Saat ini masih ada tiga titik yang belum tersambung, salah satunya di Planjan, Saptosari, Gunungkidul. Rencananya pada ruas ini akan dibangun Bundaran Planjan sekaligus bakal menjadi ikon baru selatan DIY.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUP ESDM DIY, Kwaryantini Ampeyanti Putri menjelaskan saat ini ada tiga titik JJLS di wilayah DIY yang belum tersambung. Terdiri atas ruas Planjan-Kemadang yang nantinya akan dibangun Bundaran Planjan, ruas Kretek-Girijati (Kelok 18) dan ruas Ngremang-Pandansimo yang akan dibangun Jembatan Pandansimo. Khusus untuk Bundaran Planjan akan dibangun pada titik ruas sepanjang 600 meter yang sampai saat ini belum tersambung akibat terkendala terkait lahan sebelumnya.
Advertisement
BACA JUGA : Bakal Menghubungkan Seluruh Pantai Selatan Jogja
“Tetapi untuk saat ini ruas 600 meter ini semua sudah dibebaskan dan akan dibangun bundaran Planjan, titik bundaran ini akan berada di timur Kantor Kelurahan,” katanya, Senin (3/7/2023).
Berdasarkan basic design untuk pengadaan tanah, diameter bundaran Planjan sekitar 31,5 meter yang nantinya akan menjadi pemecah arus ketika terjadi kepadatan. Mengingat di berbagai kesempatan ketika musim liburan, kawasan tersebut kerap terjadi kepadatan.
“Lokasinya memang ada yang menanjak dan turunan, kalau dilihat dari basic design untuk pengadaan tanahnya, diameter bundaran sekitar 31,5 meter,” katanya.
Ia berharap dengan dibangun bundaran di JJLS tersebut dapat meminimalisasi kemungkinan terjadinya kemacetan untuk arus ke Kawasan pantai di Gunungkidul. Kondisi jalan saat ini masih jalan eksisting dengan lebar belum sesuai standar.
“Karena di lokasi ini sering padat, untuk mencegah kemacetan antara yang masuk dan keluar menuju pantai di Gunungkidul,” ujarnya.
Selain itu, keberadaan Bundaran Planjan diharapkan bisa menjadi pusat ekonomi baru, sekaligus ikon baru di selatan DIY. Oleh karena itu Pemda DIY tentu akan memberikan masukan kepada Kementerian PUPR selaku pihak yang akan membangun JJLS Bundaran Planjan agar memasukkan unsur kearifan lokal dalam membangun bundaran tersebut.
“Akan jadi ikon DIY, yang memunculkan sesuatu yang estetika. Karena nanti dari pemerintah pusat yang akan melakukan pembangunan, tentu kami akan beri saran untuk membuat sesuatu berciri khas keistimewaan DIY,” ucapnya.
BACA JUGA : Bebaskan Lahan Terdampak JJLS di Saptosari
Pembangunan Bundaran Planjan, kata dia, sejalan dengan aspirasi masyarakat setempat. Keberadaan bundaran dengan ikon baru diharapkan bisa mendatangkan banyak wisatawan untuk singgah, sehingga warga sekitar bisa membuka usaha kecil dan sejenisnya. Pembangunan bundaran ini rencananya akan dilakukan satu paket dengan Kelok 18.
“Ini mengakomodasi asipirasi masyarakat karena untuk pengembangan wilayah, di situ nanti akan dibikin sesuatu untuk pengembangan ekonomi, kalau ada bundarannya ada sesuatu yang berbeda,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
- Heroe-Pena Optimistis Kantongi 40 Persen Kemenangan
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Jumat 22 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Program WASH Permudah Akses Air Warga Giricahyo
Advertisement
Advertisement