Advertisement

Keren! Warna-Warni Layang-Layang Hiasi Langit Parangkusumo

Ujang Hasanudin
Minggu, 16 Juli 2023 - 18:37 WIB
Arief Junianto
Keren! Warna-Warni Layang-Layang Hiasi Langit Parangkusumo Ribuan pengunjung menyaksikan layang-layang dalam JIKF 2023 di Pantai Parangkusumo, Minggu (16/7/2023). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Setelah absen selama tiga tahun karena pandemi Covid-19, Jogja International Kite Festival (JIKF) atau Festival Layang-Layang Internasional kembali digelar tahun ini di Pantai Parangkusumo, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Bantul, Sabtu-Minggu (15-16/7/2023).

Ratusan layang-layang berbagai jenis yang menghiasai langit Pantai Parangkusumo tersebut menyedot banyak penonton. Bahkan ribuan penonton harus rela berdesak-desakan untuk melihat layang-layang berbagai kreasi dari berbagai negara itu. Beberapa kali panitia penyelenggara terpaksa harus mengingatkan penonton tidak masuk ke area perlombaan.

Advertisement

Layang-layang yang diterbangkan bukan hanya layangan tradisional yang berbentuk segi empat atau berbentuk oval dengan ekor. Namun, banyak layang-layang kreasi yang dibentuk dengan sedemikian rupa menyerupai jenis hewan seperti kucing, naga, ikan, ular, ayam. Ada juga yang dibentuk pesawat terbang hingga tokoh semar.

Festival Layang-Layang Internasional tahun ini digelar oleh perkumpulan pegiat layang-layang nusantara Talikama dan Dinas Pariwisata (Dispar) DIY. Tahun ini, agenda tahunan tersebut didukung pula oleh Dana Keistimewaan (Danais).

Ketua Umum Talikama, Herdjuno Sukotjioadi mengatakan ada sembilan negara yang ikut terlibat dalam JIKF 2023, yakni Malaysia, Cina, Singapura, Amerika, Taiwan, Jepang, Thailand, Korea, dan Swiss. Dari sembilan negara tersebut terdiri dari 13 klub layang-layang. Sementara dari nasional yang terlibat sebanyak 50 klub,” katanya, disela-sela JIKF 2023 di Pantai Parangkusumo.

BACA JUGA: Asyik! Ada Festival Layang-layang Diikuti 9 Negara di Pantai Parangkusumo

Herdjuno mengatakan JIKF merupakan kemepat kalinya digelar dengan skala internasional. Namun dari skala nasional sudah ke delapan kalinya digelar. Festival layang-layang tersebut digelar untuk mewadahi para pehobi, penggemar, maupun pembuat layang-layang. “Untuk lombanya memperebutkan Piala Raja DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X,” ujarnya.     

Selain itu festival layang-layang ini juga sekaligus melestarikan permainan tradisional yang sudah mendunia. Bukan hanya permainan tradisional, namuan Herdjuno menyatakan layang-layang sudah resmi masuk dalam salah satu cabang olahraga kedirgantaraan atau Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).

Layang-layang di Festival Layang-Layang Internasional, Bantul./Harian Jogja-Ujang Hasanudin

Adapun yang dilombakan adalah layang-layang tradisional, layang-layang dua dimensi, tiga dimensi. Kemudian layang-layang Rokkaku atau layang-layang tradisional Jepang, dan layang-layang train naga.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata DIY, Kurniawan mengatakan antusiasme wisatawan dalam festival layang-layang internasional kali ini di luar prediksi. Tampak ribuan wisatawan yang menyaksikan festival tersebut. Selain itu JIKF juga dapat mendatangkan wisatawan mancanegara. Dengan demikian dampaknya tentu untuk kesejahteraan warga setempat.

Menurutnya, event tahunan itu sempat ditiadakan pada 2020, 2021, dan 2022 karena pandemi Covid-19. “Tahun ini kami mulai lagi. Tentunya untuk mendongkrak kunjungan wisatawan terutama wisatawan asing karena sejak pandemi kita tidak ada kunjungan wisatawan mancanegara,” katanya.

Dia berharap festival ini memiliki dampak yang cukup besar untuk pariwisata DIY. Selain untuk mendongkrak kunjungan wisata, hal ini dilakukan agar target kunjungan wisatawan asing tercapai di tahun 2023 ini. sementara untuk kunjungan nusantara ditarget naik 30% tahun ini. “Untuk persentase kami harapannya ada kenaikan 30 persen dari tahun 2022. Di tahun 2022 itu sekitar 6 juta dan kita harapkan meningkat di tahun 2023,” ucapnya.

Sementara itu, Presiden Pelayang Kelantan Malaysia, Nik Arif Dato mengatakan dalam acara ini, pihaknya membawa sembilan jenis layang-layang untuk dilombakan. Sebagai peserta, dirinya melihat festival yang diadakan kali ini cukup meriah dari festival sebelumnya. “Saya melihat ini berbeda, lebih meriah. Ada seratusan ribu manusia berkunjung di sini,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gacoan Trending di X Setelah Didatangi Jokowi yang Pesan Mi Level 0

News
| Rabu, 01 Mei 2024, 16:37 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement