Advertisement

Tingkatkan Produktivitas Kedelai, UGM Dampingi Petani di Sentolo

Andreas Yuda Pramono
Minggu, 16 Juli 2023 - 15:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Tingkatkan Produktivitas Kedelai, UGM Dampingi Petani di Sentolo Kelompok Tani (KT) Bangun Mulyo, Banguncipto, Sentolo, Kulonprogo menggelar gerakan tanam kedelai pada Kamis (13/7 - 2023). Ist

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM) memberikan pendampingan pengembangan kedelai kepada Kelompok Tani (KT) Bangun Mulyo, Bantar Kulon, Kalurahan Banguncipto, Sentolo, Kulonprogo.

Pendamping dari Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Atris Suyantohadi mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan teknologi yang dapat meningkatkan produksi kedelai.

Advertisement

“Kami telah menyiapkan teknologi yang kami beri nama smart agro entreprise [SAE] kedelai. UGM berperan dalam dukungan teknologi,” kata Atris dihubungi, Minggu (15/7/2023).

BACA JUGA: Hujan Deras Berhari-hari, Produktivitas Kedelai di Bantul Drop hingga 450 Ton

Penerapan teknologi tersebut penting karena menurut Atris kedelai menjadi komoditas tanaman pangan yang semakin menyusut produktivitasnya. Kata dia, jarang petani mau menanam kedelai karena produktivitasnya yang rendah.

Dia menambahkan penggunaan teknologi yang baik dapat menghasilkan produksi yang tinggi. Dengan begitu terdapat standar budidaya kedelai sehingga kedelai lokal mampu bersaing dengan kedelai impor.

“Produktivitas kedelai lokal terus mengalami penyusutan karena harga beli di pasaran yang murah dan di bawah nilai harga pokok produksi dari petani,” katanya.

Selain terkait harga, Atris mengatakan tidak adanya jaminan pasar harga kedelai dari hasil panen petani juga membuat petani enggan membudidayakan kedelai.

Di pihak lain, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kapanewon Sentolo, Hendro Santoso membenarkan bahwa KT Bangun Mulyo mendapat pendampingan dari Fakultas Tekonologi Pertanian UGM sebagai upaya meningkatkan produktivitas kedelai.

“Kemarin kami telah menggelar gerakan tanam kedelai seluas 5 hektar di Kelompok Tani Bangun Mulyo, Banguncipto. Harapan kami dengan adanya gerakan tanaman kedelai untuk perbenihan maka dapat meningkatkan produksi dan pendapatan mengingat kami juga didampingi dari UGM untuk teknologinya,” kata Hendro.

Hendro menambahkan bahwa harga jual kedelai meningkat. Kata dia, beberapa tahun terakhir harga jual kedelai hanya berkisar Rp6.000 per kilogram mengingat kedelai masih menjadi tanaman sela.

BACA JUGA: Petani Gunungkidul Semangat Tanam Kedelai Meski Cuaca Tak Tentu, Ini Alasannya

“Namun dua kali musim ini harga jual kedelai mencapai Rp10.000 per kilogram. Ada keuntungan yang lebih baik,” katanya.

Jelasnya, penanaman kedelai di Kulonprogo pada umumnya dan Kapanewon Sentolo pada khususnya mengacu pada Peraturan Bupati terkait pola tanam padi-padi-palawija. Kata dia, kedelai ditaman di musim tanam ke tiga.

“Di Kulonprogo itu sejak 1990 sudah ada aturan untuk pola tanam dan tata tanam guna memutus siklus hama penyakit dan pemerataan air irigasi,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Seksi Produksi Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Kirmi mengatakan Kalurahan Banguncipto merupakan wilayah yang konsisten menanam kedelai.

“Pada musim tanam, ada lahan seluas 15 hektar yang ditanami kedelai. Kami kemarin juga ada gerakan penanaman kedelai untuk lahan 5 hektar oleh Kelompok Tani Bangun Mulyo,” kata Kirmi dihubungi, Minggu (15/7/2023).

Kirmi menambahkan KT Bangun Mulyo mendapat bantuan mandiri benih tanaman pangan kedelai dari Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI. Bantuan berupa uang Rp9 juta yang dialokasikan untuk pembelian benih kedelai, pupuk organik, rhizobium, dan pestisida.

“Kedelai yang ditanam varietas grobogan. Kerja sama dan pendampingan juga dari PT JAP [Java Agro Prima] Bantul. Kemudian dari UGM juga kerja sama kemitraan. Mereka mendampingi dari budidaya kedelainya sampai opkup hasilnya,” katanya.

Dia juga mengatakan rata-rata produktivitas tanaman kedelai di Kalurahan Banguncipto dapat mencapai 1,3 ton per hektar. Hanya saja dalam satu tahun, kedelai ditanam satu kali pada musim tanam tiga.

“Penanaman kedelai untuk lahan sawah teknis hanya satu kali musim tanam. Daerah Lendah dan Galur itu menanam kedelai di bulan April - Mei, sedangkan Nanggulan dan Sentolo bulan Juni - Juli,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Investasi Asing di IKN Terus Digenjot, Mulai Finlandia, AS Hingga Korsel

News
| Minggu, 24 September 2023, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Destinasi Unik, Kuil Buddha Ini Dibangun dengan Jutaan Botol Bir

Wisata
| Sabtu, 23 September 2023, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement