Advertisement

Satu Tekad Mewujudkan Sleman Eliminasi TB

Media Digital
Kamis, 10 Agustus 2023 - 05:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Satu Tekad Mewujudkan Sleman Eliminasi TB Kustini Sri Purnomo - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—TBC atau tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi isu kesehatan global. Meskipun upaya penanggulangan TBC telah gencar dilaksanakan selama 70 tahun terakhir, namun ternyata kasus TBC masih banyak ditemui dengan angka kematian yang cukup tinggi.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan TBC merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan infeksi bakteri sehingga mengakibatkan pengidapnya mengalami sesak napas disertai batuk kronis.

Advertisement

BACA JUGA: Deklarasi Sedulur Sri Purnomo Gunungkidul Diwarnai Aksi Bagi-Bagi Bendera Merah Putih

"Penyakit ini banyak menyerang kelompok usia produktif (25-34 tahun). Penyakit ini cukup menganggu aktivitas dengan tingkat penularan yang cukup tinggi sehingga membutuhkan pengobatan sesegera mungkin," katanya, Rabu (9/8/2023).

Namun, lanjut Kustini, meski pengobatan TBC telah digratiskan, upaya eliminasi TBC masih banyak menemui kendala. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah skrining awal, yang terkendala oleh adanya stigma TBC sebagai aib sehingga orang malas melakukan tes dan pengobatan rutin.

"Harus kita sadari bahwa TBC memiliki efek domino cukup besar bagi penderitanya. Oleh karena itu penanganan TB membutuhkan upaya sinergis lintas sektoral," katanya.

Untuk itu, sambung Kustini, Pemkab Sleman berkomitmen untuk mempercepat eliminasi TB dengan melaksanakan gerakan SIKAT TB (Sleman Sigap Kendali dan Atasi Tuberculosis) sejak tahun 2022 lalu. Melalui SIKAT TB, katanya, diharapkan seluruh pemangku kepentingan bersinergi dan bergerak Bersama dalam percepatan eliminasi TBC tahun 2030.

"SIKAT TB masuk desa tahun 2023 diinisiasi di 2 Kalurahan yaitu Tamanmartani Kalasan dan Margoluwih Seyegan, yang mewakili wilayah Sleman Timur dan Sleman Barat," jelas Kustini.

Pada tahun 2023 ini, sambungnya, Pemkab Sleman juga tengah menyusun skenario penanganan komprehensif dalam penanggulangan TBC melalui Rencana Aksi Daerah dan pembentukan Tim Percepatan Eliminasi TBC Kabupaten Sleman. Dalam Rencana Aksi Daerah ini dirumuskan 6 strategi eliminasi TB yang melibatkan lintas sektor.

"Tujuan dari pelibatan multi sektor adalah untuk memberikan jangkauan yang lebih luas dan peningkatan partisipasi masyarakat untuk memperoleh standar pelayanan minimal pemeriksaan kesehatan terduga Tuberculosis sebagai hak setiap warga negara," katanya.

Seperti diketahui bahwa penanganan TB membutuhkan waktu karantina sekurang-kurangnya 2 bulan dan dilanjutkan pengobatan rutin hingga 6 bulan.

Dalam masa penanganan ini dibutuhkan support sistem bagi penderita TB, yaitu bantuan sosial selama kurun waktu 2 bulan dari Dinas Sosial, pendampingan dari Dinas P3AP2KB bagi penderita TB dan keluarga untuk meminimalisir stigma dan diskriminasi dari masyarakat, serta upaya tindak lanjut pencegahan penularan melalui rehabilitasi rumah tinggal yang sehat dan layak huni oleh Dinas PUPKP.

"Kami berkomitmen untuk menuntaskan penanganan dan eliminasi TB. Melalui tulisan ini saya mengajak seluruh warga Sleman berperan menjadi agen penanggulangan TB di lingkungannya," katanya.

Masyarakat, kata Kustini, dapat memanfaatkan pemeriksaan gratis melalui POSYANDU Integratif, khususnya layanan Posyandu bagi usia produktif untuk memeriksakan diri dari resiko penyakit menular dan skrining TB.

Saat ini Sleman memiliki 1.535 posyandu di 17 Kapanewon yang siap memberi pelayanan kepada masyarakat. Jumlah ini diharapkan mampu memberikan edukasi kesehatan termasuk melakukan skrining masalah kesehatan masyarakat. (BC)

"Pastikan warga di lingkungan Anda sehat dan bebas TB dan silahkan hubungi Puskesmas terdekat untuk mendapatkan bantuan pengobatan secara cuma-cuma. Mari Nyawiji Eliminasi TBC Sleman dengan SIKAT TB, Investasi Sehat untuk Masa Depan Sejahtera," kata Kustini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Korban Tewas Akibat Baniir dan Longsor di Kabupaten Luwu Jadi 14 Orang

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement