Petenis Legendaris Dikukuhkan Jadi Bunda Asuh Stunting DIY
Advertisement
Harianjogja.com JOGJA—Petenis legendaris Yayuk Basuki dikukuhkan sebagai bunda stunting DIY. Pengukuhan itu diharapkan dapat membantu meningkatkan sosialisasi pencegahan stunting di masyarakat.
Adapun pengukuhan itu dilakukan di Kalirejo, Kokap, Kulonprogo yang dihadiri oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dan Kepala Perwakilan BKKBN DIY Andi Ritamariani. Yayuk akan membantu anak yang mengalami gizi kronis atau stunting untuk diberi asupan gizi yang baik dalam jangka waktu enam bulan.
Advertisement
Hasto mengapresiasi niat untuk menjadi bunda asuh bagi anak stunting. Menurutnya penanganan stunting butuh sinergi banyak pihak baik sektor swasta, perguruan tinggi, pengusaha hingga masyarakat.
BACA JUGA : Angka Stunting di DIY Masih Timpang, Butuh Kerja Keras
“Penanganan stunting butuh keroyokan semua pihak. Kami melihat Mbak Yayuk Basuki miliki niat jadi bunda asuh anak sunting. Tentu kami menyambut baik ini,” katanya Hasto, Senin (14/8/2023).
Ia menambahkan dengan menjadi bunda asuh tersebut, harapannya mantan atlet tersebut bisa berkontribusi lebih banyak dalam penanganan stunting terutama di Kalirejo, Kokap Kulonprogo dan wilayah lain di DIY yang angka stunting masih tinggi.
“Karena masyarakat perlu diberikan edukasi bagaimana menyiapkan menud yang bergizi tetapi murah,” ujarnya.
Yayuk Basuk menyatakan siap menjalankan tugas setelah dikukuhkan menjadi bunda asuh stunting DIY. Ia sepakat stungin butuh sinergi dengan banyak pihak dalam rangkan menurunkan angkanya.
“Perlu terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahayanya stunting, sehingga bisa mencegahnya sejak dini. Kemudian sosialisasi kepada masyarakat untuk bisa menerapkan pola makan bergizi seimbang dan berolahraga secara rutin, prinsipnya kami siap menjalankan amanah ini,” ujarnya.
BACA JUGA : Cegah Stunting, Paket Gizi Disalurkan untuk Tiga Kabupaten
Presiden Jokowi menargetkan penurunan angka stunting sebesar 14% di tahun 2024. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 DIY mengalami penurunan prevalensi stunting 0,9 persen dari 17,3 persen (SSGI 2021) menjadi 16,4 persen (SSGI 2022). Butuh penguatan sinergisitas, integrasi dan akselerasi serta komitmen para pemangku kebijakan dalam peningkatan penggerakan untuk pencapaian target penurunan prevalensi angka stunting.
“Angka ini patut disyukuri walau pun belum sesuai dengan harapan, ini harus menjadi cambuk motivasi agar DIY meningkatkan upaya agar mampu meraih penurunan prevalensi stunting yang lebih baik di tahun depan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
- Kemiskinan Sleman Turun Tipis, BPS Sebut Daya Beli dan Inflasi Jadi Biang
Advertisement
Advertisement