Advertisement

Dinkes Sleman Verifikasi Lapangan Kampung GERMAS

Media Digital
Kamis, 31 Agustus 2023 - 03:00 WIB
Arief Junianto
Dinkes Sleman Verifikasi Lapangan Kampung GERMAS Suasana Penjurian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) RT di Gor Serbaguna UD Fajar di Perengdawe, Balecatur, Gamping, Sleman, Rabu (30/8/2023). - Harian Jogja/Jumali

Advertisement

SLEMAN—Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman untuk terus menggerakkan perilaku hidup sehat di wilayahnya. Salah satunya adalah dengan menggalakkan pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sampai ke tingkat rumah tangga.

Sub Koordinator Kelompok Substansi Promosi Kesehatan Dinkes Sleman, Cahya Prihantama mengatakan sejauh ini usaha untuk menggalakkan pembudayaan Germas sampai ke tingkat rumah tangga telah dilakukan.

Advertisement

Pada 2023 ini, sejumlah kegiatan untuk penggalakan pembudayaan sampai ke tingkat rumah tangga telah dioptimalkan, salah satunya adalah gerakan Kampung Germas dan penilaian terhadap keberadaan Kampung Germas yang ada di tingkat pedukuhan dan kalurahan di Kabupaten Sleman.

"Khusus kegiatan kali ini [evaluasi lapangan Kampung Germas], adalah salah satu bentuk evaluasi Germas Sembada. Sebab, penanganan dan pencegahan masalah penyakit menular maupun tidak menular perlu percepatan dan ditingkatkan, guna meningkatkan indikator kesehatan di Kabupaten Sleman," katanya saat Penjurian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) RT di Gor Serbaguna UD Fajar di Pedukuhan Perengdawe, Kalurahan Balecatur, Kapanewon Gamping, Sleman, Rabu (30/8/2023).

BACA JUGA: Peran Sentral Perempuan dalam Budaya Hidup Sehat

Terkait dengan penilaian, Cahya mengungkapkan penilaian terhadap PHBS di tingkat masyarakat perlu dilakukan. Sebab, pihaknya tidak bisa hanya mengandalkan penilaian secara dokumen tanpa melakukan peninjauan dan penilaian langsung di lapangan. Lewat penilaian langsung ini diharapkan diperoleh data riil terkait dengan penerapan PHBS di tingkat masyarakat, utamanya di tingkat RT, pedukuhan dan kalurahan.

Penilaian di lapangan sendiri diterapkan, setelah sebelumnya tim penilai dari Dinkes melakukan verifikasi terhadap dokumen yang telah dikirimkan, serta melakukan wawancara kepada perwakilan dari peserta PHBS RT.

"Kebetulan ada tiga kalurahan yang kami tinjau langsung. Kami telah mengunjungi Padukuhan Ganjuran Kalurahan Widodomartani Ngemplak, Padukuhan Karang Tengah Kalurahan Nogotirto Gamping, dan Padukuhan Pereng Dawe Kalurahan Balecatur Gamping. Untuk yang di Perengdawe, Balecatur, Gamping ini adalah yang terakhir," Cahya.

Perwakilan tim juri, Bernadetta Widiandayani mengatakan peninjauan langsung tidak hanya untuk melihat bagaimana penerapan PHBS di masyarakat. Namun, juga aktivitas fisik, infrastruktur yang memadai dari penerapan PHBS di masyarakat. "Yang jelas apa yang dilaporkan harus benar-benar dilakukan. Jangan hanya karena lomba mereka lakukan, tapi kebiasaan itu harus terbentuk. Karena kesehatan adalah tanggung jawab bersama," katanya.

Kegiatan evaluasi Kampung Germas menjadi tindak lanjut dari Instruksi Bupati Sleman No.35/2021 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Seluruh elemen masyarakat didukung stakeholder mengupayakan perilaku hidup bersih dan sehat secara sistematis dan terencana. Melalui kegiatan ini diharapkan menginspirasi wilayah lain untuk mengimplementasikan Germas. Sehingga terwujud masyarakat sehat di Kabupaten Sleman. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tabrak Polisi, Remaja Pembalap Liar Dikenai 4 Pasal Sekaligus

News
| Sabtu, 11 Januari 2025, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul

Wisata
| Kamis, 02 Januari 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement