Advertisement
Dinas Lingkungan Hidup Sleman Kebut Penggarapan TPST di Sleman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Proses pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Sleman terus dikebut. Paling anyar, waktu penggarapan TPST coba dipangkas dari yang semula di atas 100 hari kerja menjadi 75 hari kerja
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman, Epiphana Kristiyani mengungkapkan bila pembangunan TPST Tamanmartani terus dikebut. Mengingat urgensinya dalam penanganan sampah di Sleman, Epi meminta pihak penggarap untuk menyelesaikannya lebih awal.
Advertisement
"Kalau TPST kami berusaha ngebut ya. Saya pun yang kemarin kalau enggak salah kontraknya di atas 100 hari, saya minta 75 hari. Karena kami ingin TPST itu segera jadi dan bisa operasional. Karena ini juga upaya untuk mengatasi sampah kita," kata Epi dikutip, Senin (4/9/2023).
Saat ini progres penggarapan TPST Tamanmartani telah memasuki sekitar 18-20 hari kerja. Dengan penggarapannya yang diharapkan bisa tuntas 75 hari, pengoperasian TPST Tamanmartani bisa dilakukan lebih awal.
"Sekarang kan sudah mulai, sudah sekitar 18-20 hari kalender. Jadi nanti harapan saya ya saya akan selalu pantau, mudah-mudahan nanti bisa maju lah. Kemarin saya bilang bahwa itu akan selesai akhir tahun 2023, paling tidak nanti akhir November sudah selesai," katanya.
Mengenai progresnya, pembangunan TPST Tamanmartani akan memasuki tahap pembangunan hanggar. Hanggar ini lah yang nantinya akan dipakai untuk mengelola sampah yang masuk ke TPST.
"Kami nanti membangun hanggar, tempat untuk mengolah sampahnya. Ya kami sekarang sudah mulai sekarang, iya proses pembangunan hanggar," kata Epi.
Lain dengan Tamanmartani, penggarapan TPST di Minggir masih berkutat di tahap awal. Penggarapan TPST Minggir kata Epi, baru masuk ke bagian pengadaan barang dan jasa. "Minggir baru kami pengadaannya, kan baru kita masukkan pengadaan barang dan jasa," katanya.
BACA JUGA: Tok! Ketua Kadin Pimpin Koalisi Tim Pemenangan Ganjar Pranowo
Dengan beroperasinya dua TPST di Sleman, Epi mengestimasi ada sekitar 100-160 ton sampah yang bisa dikelola oleh Pemkab Sleman. Rata-rata produksi sampah Sleman kini mencapai 254 ton per hari. Bila pembangunan dua TPST ini segera terealisasi, setidaknya sekitar 50-60 persen sampah yang diproduksi di Sleman setiap harinya bus tertangani.
"Kami berusaha agar TPST itu segera jadi, baik yang Tamanmartani maupun Minggir itu segera bisa operasional paling tidak 100-160 ton sampah bisa kami tangani sendiri," katanya.
Meski keberadaan TPST nantinya dapat membantu penanganan sampah di Sleman, Epi tetap mengajak masyarakat untuk memilah dan mengurangi produksi sampah.
"Ayo kita bersama-sama mengahadapi masalah ini [sampah]. Masyarakat kurangi dan pilah sampah, saya akan mempersiapkan sarana dan prasarana agar kita bisa mengolah sampah sendiri," katanya.
Di sisi lain Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menuturkan gerakan pilah sampah dari rumah tangga telah berdampak pada pengurangan produksi sampah harian di Sleman. Tak berhenti sampai di situ, dia mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat pemerintah berencana membentuk satuan tugas (satgas) untuk penanganan masalah sampah di Sleman.
"Rencana [pembentukan satgas] itu ada. Karena kita juga belajar dari keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 dengan dibentuknya satgas," kata dia.
Kendati satgas kemungkinan bakal dibentuk, Kustini tetap mendorong penanganan sampah bisa dapat diselesaikan di tingkat Kalurahan. "Namun kami juga dorong kalurahan untuk membantu mengolah sampah lewat Bumkal seperti di Pandowoharjo dan Sinduadi. Ke depan kita akan menjajaki kerja sama dengan swasta untuk mengelola sampah," katanya.
"Edukasi terus kami lakukan, salah satunya dengan mengurangi sampah. Setelah itu, kita tekankan agar sampah itu dipilah agar lebih mudah diolah."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Harga Beras di Indonesia Lebih Mahal dari Vietnam & Filipina, Ini Penyebabnya
Advertisement

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor
Advertisement
Berita Populer
- Taman Pintar Bangun Wahana Nglaras Budaya
- 11 Abdi Dalem Kraton Yogyakarta Dilantik Jadi Komcad Matra Laut
- Banyak yang Enggak Bayar, Target Penerimaan Retribusi Sampah Kota Jogja Sulit Tercapai
- Kualitas Udara Jogja Menurun, DLH Klaim Debu Biang Utamanya
- Pemkot Jogja Salurkan Bantuan Beras untuk 1.036 Keluarga di Danurejan
Advertisement
Advertisement