Advertisement
Alasan DLH Sleman Minta Tabebuya Jadi Pohon Pengganti Dampak Proyek Tol Solo-Jogja-YIA

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Lingkungan Hidup (Sleman) memiliki alasan tersendiri memilih pohon tabebuya sebagai pengganti pohon-pohon yang ditebang lantaran terdampak pembangunan tol Solo-Jogja-YIA Paket 2.2 di area ringroad.
Selain menghasilkan oksigen, tabebuya syarat akan nilai estetik yang dinilai dapat memberi kesan keindahan di sekitar jalan ringroad terdampak pembangunan jalan tol Solo-Jogja-YIA. "Kalau tabebuya ya memang manfaat oksigen pasti. Tapi ada manfaat lain yang diharapkan yaitu cantik," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman, Epiphana Kristiyani dihubungi pada Sabtu (16/9/2023).
Advertisement
Kecantikan tabebuya kata Epi, ditunjukan dari warna bunganya yang indah. "Kalau lihat di Magelang itu, di jalan itu, seperti itu [cantik]," imbuhnya.
Dengan demikian penanaman ulang kembali pohon-pohon di area ringroad setelah terdampak tol Solo-Jogja-YIA nantinya tidak hanya mengusung aspek produksi oksigen, juga bisa mencakup aspek keindahan kota. "Jadi ya kita ingin apapun yang terjadi kalau nanti ditanam di masyarakat ya tetap di lokasi yang ditanami itu secara estetika tetap ada," lanjutnya.
Panorama yang disuguhkan bunga-bunga tabebuya diharapkan Epi dapat memberikan dampak postif kapada masyarakat. "Harapannya bisa memberikan efek positif pada masyarakat sekitar. Artinya mereka kan kalau melihat sesuatu yang cantik-cantik itu pikirannya menjadi segar dan enak," kata dia.
Sebagaimana yang diketahui, 250 pohon perindang yang ditanam di area ring road bakal ditebang karena terdampak pembangunan tol. Ratusan pepohonan terdampak tersebut berjajar dari barat fly over Jombor sampai tikungan Ngawen. Pepohonan tersebut meliputi pohon yang ditanam di tengah jalan ringroad, di utara jalan ring road maupun di selatan jalannya.
Tabebuya selanjutnya diusulkan sebagai pengganti pohon yang terdampak tol Solo-Jogja-YIA lantaran keindahan bunganya memberi nuansa bak pohon sakura di Jepang. "Kami minta kemarin jenisnya tabebuya yang sekarang baru ngetren dipakai untuk perindang itu. Yang ada bunganya kaya sakura itu," tuturnya.
Kriteria pohon pengganti di jalan tol Solo-Jogja-YIA, dari segi ukuran tabebuya yang diserahkan nantinya paling tidak harus memiliki ketinggian 3-4 meter. Untuk diameternya minimal 5-10 sentimeter. "Kalau kecil [tinggi] satu meteran itu saya enggak mau. Karena biasanya nanti tersampar-sampar terus mati karena masih kecil," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemerintah Kalurahan Patalan Bantul Sediakan Wisata Naik Andong Keliling Perdesaan
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KA Prameks Kutoarjo-Jogja, Sabtu 15 Februari 2025, Naik dari Stasiun Kutoarjo ke Tugu Jogja
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Sabtu 15 Februari 2025, Cek Lokasinya di Sini
- Jadwal Bus Damri dari Jogja-Bandara YIA dan Sekitarnya, Sabtu 15 Februari 2025
- Jadwal SIM Keliling di Bantul, Sabtu 15 Februari 2025, Cek Lokasinya di Sini
- Cek Cuaca di Destinasi Wisata Jogja Hari Ini, Sabtu 15 Februari 2025, Waspadai Hujan Petir Siang Ini
Advertisement
Advertisement