Advertisement

Cegah Kampanye Politik Identitas, Kankemenag Minta Masyarakat Memahami Kembali Fungsi Agama

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 19 September 2023 - 20:17 WIB
Mediani Dyah Natalia
Cegah Kampanye Politik Identitas, Kankemenag Minta Masyarakat Memahami Kembali Fungsi Agama Kampanye pemilu - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Kulonprogo meminta agar masyarakat kembali memahami fungsi agama menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal tersebut penting agar masyarakat tidak menjadi korban kampanye politik identitas yang kemungkinan besar akan digunakan kembali.

Plh Kepala Kankemenag Kulonprogo, Saeful Hadi, mengatakan kampanye politik identitas dapat menyebabkan banyak potensi perpecahan yang berimbas pada rusaknya kerukunan hidup masyarakat.

Advertisement

"Sebabnya [kampanye] politik identitas mendasarkan [menggunakan] agama, kepercayaan, dan ikatan kultural yang beragam. Itu menyebabkan rusaknya kerukunan hidup di masyarakat," kata Saeful dihubungi, Selasa (19/9/2023).

Baca Juga: Mahfud MD Ingatkan Elite Parpol Agar Tidak Gunakan Politik Identitas

Dengan adanya potensi tersebut maka Saeful meminta agar masyarakat memahami kembali fungsi agama. Kata dia, agama harus dikembalikan kepada fungsinya yang semula tanpa dicampuradukkan dengan kampanye politik.

“Menjelang Pemilu 2024, di tahun-tahun politik ini banyak potensi konflik yang dapat mengganggu kerukunan di masyarakat. Salah satunya karena politik identitas yang didasarkan pada keadaan minoritas, ras, etnisitas, gender, dan kelompok sosial lain yang merasa terpinggirkan. Dalam perkembangan selanjutnya, identitas didasarkan pada agama, kepercayaan, dan ikatan kultural yang beragam. Untuk itulah fungsi agama harus dikembalikan sebagaimana mestinya agar kerukunan antar umat dapat tetap terjalin dengan baik,” katanya.

Baca Juga: IPPNU Bantul dan Ormas Pemuda Nyatakan Sikap Tolak Politik Identitas Jelang Pemilu 2024

Dia menjelaskan bahwa agama berfungsi sebagai tuntunan bagi manusia agar memiliki perilaku baik. Perilaku tersebut berhubungan tidak hanya kepada Tuhan namun sesama manusia dan alam sekitar.

Kemudian, menurut Saefaul, agama berfungsi sebagai jalan untuk menggapai kemaslahatan, ketenangan, kedamaian, dan keselamatan.

"Selanjutnya yang ketiga, agama mengandung ajaran-ajaran yang moderat, seimbang dan lurus. Sehingga program moderasi beragama yang telah dicanangkan oleh Kemenag dapat berjalan dengan baik sesuai dengan empat indikator yang ada," ucapnya.

Empat indikator yang Saeful maksud yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, serta adaptif terhadap budaya dan tradisi. Dia menambahkan agama juga semestinya berfungsi sebagai pemersatu umat yang berbeda-beda, baik dari segi keagamaan, suku, dan adat istiadat.

"Karena agama mengajarkan bagaimana berperilaku dan bersikap secara baik terhadap orang-orang yang berbeda-beda itu. Kami beharap kepada organisasi masyarakat yang ada di Kulonprogo bisa ikut menjaga kedamaian dan kerukunan dan meredamkan potensi konflik yang mungkin terjadi di masyarakat," lanjutnya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terdampar di Kupang, Polda NTT Serahkan 5 WNA China ke Kantor Imigrasi

News
| Minggu, 12 Mei 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Hanya 85 Meter, Ini Perbatasan Negara Terkecil di Dunia

Wisata
| Jum'at, 10 Mei 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement