Advertisement
Mitigasi Bencana Masuk dalam Rencana Pembangunan di Kota Jogja
Siswa Olifant Preschool mengikuti pendidikan mitigasi bencana di sekolah belum lama ini./Ist. - Olifant Preschool
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemkot Jogja sedang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) untuk 2025-2045 melalui forum diskusi terpumpun dengan tematik kebencanaan. Diskusi tersebut dijadikan wadah untuk memberi masukan perencanan pembangunan yang berprinsip pada mitigasi bencana.
Penjabat Walikota Jogja SInggih Raharjo menjelaskan bencana jadi faktor penting dalam perencanaan pembangunan. “Pembacaan terhadap potensi bencana di Kota Jogja dilakukan agar pembangunan dapat lebih terarah dan mampu memitigasi bencana yang sewaktu-waktu mungkin terjadi,” katanya, Jumat (22/9/2023).
Advertisement
Singgih mencontohkan Gempa 2006 yang turut melanda Kota Jogja menimbulkan berbagai kerusakan, terutama fasilitas umumnya. “Bencana datang tiba-tiba, seperti Gempa 2006 banyak yang tidak siap semua kocar-kacir. Saya kira edukasi dan mitigasi sangat penting,” katanya.
Mitigasi bencana dalam rencana pembangunan, jelas Singgih, akan berperan penting untuk meminimalisasi dampak buruk bencana. Oleh karena itu perlu menyiapkan langkah-langkah yang perlu diambil apabila terjadi bencana.
"Siapa yang harus menjadi komando, bagaimana dengan dapur umumnya. Itu perlu disiapkan agar meminimalisir dampaknya,” ungkapnya.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jogja Nur Hidayat menyebut pihaknya sudah menginventarisasi masukan untuk rencana pembangunan kedepan. Selain itu melakukan pemetaan potensi bencana, di antaranya kawasan yang paling banyak terdampak cuaca ekstrem terutama kalau pancaroba dan musim hujan.
Potensi bencana lain, jelas Hidayat, juga dipetakan terutama gempa. “Kemungkinan-kemungkinan lain tentu kami pertimbangkan juga mengingat sesar opak juga terus aktif meskipun pusatnya di Bantul, kami lakukan kajian dampaknya ke Jogja juga,” terangnya.
BPBD Jogja, lanjut Hidayat, juga mendorong mitigasi pembangunan lainnya. Mitigasi bencana itu terkait penataan ruang, penataan gedung kemudian konstruksi bangunan tahan bencana serta edukasi, simulasi dan sosialisasi terkait kebencanaan kepada masyarakat agar paham
"Serta memiliki respon yang baik terhadap bencana,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- BPBD Gunungkidul Gandeng Klaten untuk Tangani Bencana di Perbatasan
- Kejari Bantul Periksa Lurah dan Plt Carik Wonokromo
- Polresta Sleman Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Prambanan Hadapi Nataru
- Korsleting, Rumah Warga Banguntapan Bantul Terbakar
- PT KAI Serahkan 50 Becak Listrik untuk Kurangi Emisi Malioboro
Advertisement
Advertisement





