Advertisement

BINCANG BACALEG Pemahaman Sumbu Filosofi Harus Menyasar Gen-Z

Media Digital
Rabu, 27 September 2023 - 05:27 WIB
Abdul Hamied Razak
BINCANG BACALEG Pemahaman Sumbu Filosofi Harus Menyasar Gen-Z Agus Sulistiyono - sur

Advertisement

SLEMAN—Penetapan Sumbu Filosofi Jogja sebagai Warisan Budaya Dunia dalam sidang Komite World Heritage UNESCO di Riyadh, Arab Saudi, Senin (18/9/2023) mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan masyarakat, salah satunya dari Agus Sulistiyono, salah satu bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) DPR RI yang akan bertarung dalam Pemilu 2024.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan bahwa Sumbu Filosofi merupakan maha karya Sri Sultan Hamengku Buwana I yang luar biasa. Sebagai warga Jogja, Agus mengaku bangga dan sangat berterima kasih atas maha karya tersebut.

Advertisement

"Yang kedua, tentu kami berterima kasih kepada UNESCO atas penetapan tersebut. Ini tidak sembarangan UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya dunia," katanya dalam acara Bincang Bacaleg bertema Sumbu Filosofi sebagai Warisan Budaya Dunia, Apa Manfaat untuk Rakyat? yang digelar di Griya Harian Jogja, Selasa (26/9/2023).

BACA JUGA: Jadi Warisan Budaya Dunia, Sumbu Filosofi Tingkatkan Kunjungan Wisata ke Jogja

UNESCO, menurut Agus Sulistiyono, tentu melakukan kajian mendalam tentang nilai-nilai yang terkandung di dalam Sumbu Filosofi sebelum ditetapkan. Dari hasil kajian itulah kemudian Sumbu Filosofi ditetapkan sebagai warisan budaya dunia. "Prosesnya sangat panjang, jadi tidak sembarangan. Ini satu-satunya di dunia, tidak ada yang lain," katanya.

Keberadaan Sumbu Filosofi yang digagas Sri Sultan HB 1 dan dilestarikan hingga Sri Sultan HB X, kata Agus, menjadi tonggak sejarah bagi masyarakat Jogja. Bukan hanya Candi Borobudur yang ada di Jawa Tengah, masyarakat Jogja juga memiliki warisan budaya dunia yang sangat dibanggakan.

Agus menilai penetapan Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya dunia akan berdampak positif bagi masyarakat Jogja, misalnya Sumbu Filosofi menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Jogja. Selain itu, destinasi wisata di Jogja bisa bertambah dan itu akan lebih banyak mendatangkan wisatawan.

"Orang semakin ingin tahu apa itu Sumbu Filosofi sehingga berkunjung ke Jogja. Ini harus diolah dengan baik. Jadi, pengakuan UNESCO ini jangan didiamkan saja, harus ada upaya-upaya lain yang dilakukan agar manfaatnya dirasakan oleh masyarakat," katanya.

Agus menekankan agar pemahaman soal Sumbu Filosofi juga menyasar anak-anak muda atau yang dikenal dengan generasi Z. Tujuannya agar Sumbu Filosofi yang membentang dari Panggung Krapyak, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat hingga Tugu Golong Gilig bisa dipahami oleh masyarakat.

Agus mengusulkan adanya kurikulum bagi siswa, baik SD, SMP maupun SMA yang khusus membahas soal Sumbu Filosofi. Alasannya, selain penting hal itu menjadi upaya bagi pemerintah untuk lebih membumikan makna yang terkandung dalam Sumbu Filosofi. "Jangan sampai generasi selanjutnya tidak memahami apa itu Sumbu Filosofi. Oleh karena itu, Pemda DIY harus terus mengupayakan bagaimana makna dalam Sumbu Filosofi bisa dipahami oleh masyarakat," katanya. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Korea Utara Pastikan untuk Mengembangkan Kekuatan Nuklir

News
| Senin, 10 Februari 2025, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati

Wisata
| Senin, 27 Januari 2025, 21:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement