Advertisement
Pemkab Mengklaim Layanan Air Bersih Jangkau 90,1% Warga di Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul mengklaim akses layanan air bersih ke masyarakat terus meningkat. Hal ini terlihat dari jangkauan layanan yang sudah mencapai 90,1% di 2023.
Data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul mencatat di 2022 lalu, layanan air bersih baru menyasar ke 88,73%. Namun data terakhir di 2023 sudah mengalami peningkatan hingga mencapai 90,1%.
Advertisement
Hal yang sama juga terlihat dari akses air minum aman mayarakat. Tahun lalu, capainnya baru 24,1%, tapi saat ini sudah mencapai 25,49%.
Kepala Bappeda Gunungkidul, Muhammad Arif Aldian mengatakan, pemkab terus berupaya meningkatkan pelayanan ke Masyarakat berkaitan dengan pemenuhan air bersih. Berbagai program telah dilaksanakan sehingga jangkauan terus meningkat setiap tahunnya.
“Tahun ini untuk akses layanan air bersih meningkat 1,37% menjadi 90,1%. Sedangkan akses air minum aman meningkat 1,39% menjadi 25,49% di Gunungkidul,” kata Aldian.
Menurut dia, keberhasilan ini tak lepas dari program pamsimas yang dijalankan. Selain itu, juga ada peran dari PDAM Tirta Handayani dalam upaya perluasan jangkauan pelayanan yang dimiliki.
Aldian memaparkan hingga sekarang layanan pamsimas atau pengelolaan air bersih oleh Masyarakat sudah tersebar di 76 kalurahan. Berdasarkan pemantauan yang dilakukan, program pamsimas berjalan dengan baik karena 98% instalasi yang ada beroperasi dengan baik.
“Memang ada kendala sebanyak 2% dikarenakan debit sumber air yang menyusut. Tapi, secara keseluruhan pamsimas di Gunungkidul berjalan dengan baik,” katanya.
Kolaborasi antara PDAM, pamsimas dan berbagai program lainnya di Gunungkidul di tahun ini mampu menambah layanan sebanyak 3.587 sambungan rumah baru. “Paling banyak melalui sambungan PDAM. Berkat berbagai program ini, maka jangkauan akses air bersih terus meningkat,” katanya.
BACA JUGA: Tampil Apik di ATC 2023, Begini Harapan Orang Tua Veda, Pembalap Muda Asal Gunungkidul
Meski demikian, Aldian tidak menampik hingga sekarang masih ada warga yang belum terlayani air bersih dengan baik. Guna mencapai layanan 100% dibutuhkan kerja sama lintas sektor sehingga target bisa terpenuhi.
“Kondisi geografis dan masalah pendanaan menjadi kendala utama. Tapi, dengan kerja sama antar sektor maka kami yakin bisa terus meningkatkan jangkauan pelayanan,” katanya.
Panewu Gedangsari, Eko Kristianto mengatakan, wilayahnya yang didominasi area perbukitan menjadi salah satu lokasi yang kekurangan air bersih saat kemarau. Oleh karenanya, Kapanewon Gedangsari menjadi salah satu fokus dalam program pamsimas di Gunungkidul.
“Sudah mulai ada manfaatnya. Biasanya warga membeli air seharga Rp450.000 per tangkinya, sekarang sudah bisa merasakan manfaat pamsimas,” katanya.
Menurut dia, untuk sumber air juga relatif bagus. Ia mencontohkan, instalasi di Padukuhan Ngipik dan Ketelo, Tegalrejo misa melayani ratusan keluarga. Hal yang sama juga ada di Kalurahan Serut dan Hargomulyo, sumber airnya bagus,” katanya. (David Kurniawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri PU Targetkan 66 Sekolah Rakyat Dapat Diresmikan Prabowo Juli 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Frekuensi Perjalanan Kereta Api Lebih Padat pada Libur Waisak, KAI Daop 6 Jogja Himbau Masyarakat Berhati-hati
- Warga Tangkap Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Semin Gunungkidul
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
- Belasan Peserta Seleksi PPPK Tahap II di Sleman Gugur Tanpa Lalui Seleksi Kompetensi
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
Advertisement