Advertisement

Kasus DBD Turun Saat Kemarau, Warga Diminta Waspada Saat Musim Penghujan

Catur Dwi Janati
Kamis, 05 Oktober 2023 - 09:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Kasus DBD Turun Saat Kemarau, Warga Diminta Waspada Saat Musim Penghujan Ilustrasi - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) disebut menurun selama musim kemarau. Namun, masyarakat perlu mewaspadai awal musim penghujan yang menjadi siklus pertumbuhan nyamuk pembawa DBD. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati menerangkan angka kasus DBD cenderung menurun pada saat musim kemarau. Hal ini tak lepas dari minimnya genangan sebagai salah satu tempat berkembangnya sektor DBD. 

"Biasanya pada saat musim kemaraunya itu sendiri memang turun kasusnya," terang Yuli pada Rabu (4/10/2023). 

Advertisement

Selama musim kemarau belum terdapat hujan, Yuli mengungkapkan kasus DBD biasanya akab menurun. Pasalnya nyamuk akan mulai bertelur pada saat awal musim hujan.

Kasus DBD patut diwaspadai di sejumlah wilayah Sleman saat nanti musim hujan tiba. "Kalau masuk musim penghujan mungkin juga kita harus waspada dengan DB atau penyakit penyakit yang vektor nyamuk," ujarnya.

"Karena terus muncul genangan-genangan air, terus ada nyamuk bertelur di sana. Nanti ada siklus hidupnya nyamuk, dari telur sampai jadi nyamuk itu kan butuh waktu juga," tegasnya.

BACA JUGA: Wolbachia Sukses, Kasus Demam Berdarah di Bantul Turun Drastis

Mengenai penelitian penyebaran DBD di dataran tinggi, sejauh ini Yuli mencatat pernah ada kasus DBD di Turi. Namun dari hasil penelusuran, diduga kuat pasien tersebut terpapar DBD di daerah lain, bukan di Kapanewon Turi yang berada di ketinggian.

"Di Turi pernah waktu itu ada [kasus DB] tapi kayanya itu impor, artinya orang dengan mobilitas tinggi dan dia bukan berasal kampung halamannya. Artinya dia dapat mungkin dari kantornya kalau dia kerja di kota misalnya," ungkapnya. 

Sampai saat ini, Yuli belum menemui adanya wabah atau penyebaran kasus DBD di suatu wilayah dataran tinggi di Sleman. Kasus yang ditemukan diduga besar impor saat pasien mobilitas ke wilayah lainnya. "Jadi impor bukan dari habitatnya di situnya," tandasnya. 

"Kalau di daerah atas karena memang ketinggiannya ya dengan suhu udara yang memang tidak mendukung kehidupan nyamuk, ya jadi memang jarang [kasusnya]. Kalaupun ada satu dua itu biasanya kasusnya kasus impor karena memang mereka mobilitasya ke kota atau bekerja atau atau kuliah atau apapun itu," ungkapnya.  (Catur Dwi Janati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Korban Tewas Penembakan Pantai Bondi Australia Jadi 12

Korban Tewas Penembakan Pantai Bondi Australia Jadi 12

News
| Senin, 15 Desember 2025, 04:47 WIB

Advertisement

Panduan Akomodasi Ramah Muslim di Singapura

Panduan Akomodasi Ramah Muslim di Singapura

Wisata
| Jum'at, 12 Desember 2025, 14:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement