Advertisement
Pemkab Sleman Canangkan Cabai Sehat Ramah Lingkungan, Berikut Keuntungannya
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN–Pemerintah Kabupaten Sleman mendorong terwujudnya Kawasan Pertanian Sehat. Melalui Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman, Pemkab pun mencanangkan pertanian cabai sehat ramah lingkungan.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono menyatakan cabai sehat dan ramah lingkungan ini dari sisi budidaya (dan kesehatan) tidak menggunakan pestisida buatan pabrik. Ditilik dari sisi operasional, dengan pola budidaya maka ada efisiensi biaya produksi sampai dengan 30%. "Jadi pola budidaya seperti ini tidak merusak lingkungan dan cabai yang diproduksi tidak mengandung bahan yang dapat mengganggu kesehatan," katanya kepada Harian Jogja, Rabu (4/10/2023).
Advertisement
BACA JUGA: Sleman Kini Punya Kawasan Pertanian Sehat Komoditas Telur Ayam Ras
Pemkab, katanya, melakukan pencanangan secara simbolis Cabai Sehat Ramah Lingkungan tersebut dengan proses panen cabai dan pemotongan tumpeng bersama Kelompok Tani Moro Seneng di Kalurahan Mororejo, Kapanewon Tempel. "Kami sudah mencoba metode ini di banyak tempat selama lebih dari 1,5 tahun dan hasilnya sangat bagus," tandasnya.
Pram berharap, melalui program Sleman Kawasan Pertanian Sehat, teknologi ini akan terus diperluas dan dimanfaatkan oleh para petani dan masyarakat. "Terkait perluasan ini, SOP telah kami siapkan untuk menjadi pedoman teman-teman di lapangan dalam memberikan pendampingan pada petani cabai," katanya.
Pencanangan ini, lanjut Pram, menandakan pertanian di wilayah Sleman akan diarahkan menjadi kawasan pertanian sehat dan ramah lingkungan pada komoditas pertanian unggulan seperti cabai untuk komoditas hortikultura, padi untuk komoditas tanaman pangan dan telur untuk komoditas peternakan, yang dilaksanakan melalui penerapan Standar Operasional Prosedur yang telah ditetapkan.
"Peningkatan produksi diharapkan akan dapat meningkatkan pendapatan petani. Petani diharapkan mampu melakukan perencanaan secara baik terkait usaha taninya dengan berdasarkan pada kondisi eksisting yang ada baik cuaca/ iklim, pola tanam, kondisi lahan, permintaan pasar dan lain sebagainya," katanya.
Terus Produktif
Dia mengatakan, dijadikannya Kabupaten Sleman sebagai kabupaten sentra cabai memiliki konsekuensi pertanaman cabai sepanjang tahun harus tersedia. Hal ini berpotensi membuat harga akan jatuh dan mengakibatkan kerugian pada petani.
Meski begitu, Pemkab Sleman telah berupaya dalam penanganan komoditas cabai, di antaranya, pengembangan luas tanam, penanganan hama dan penyakit, penerapan teknologi dalam budidaya, pengaturan pola tanam, hingga pengembangan pasar lelang cabai sebagai antisipasi kejatuhan harga cabai agar mendapatkan harga yang lebih baik.
BACA JUGA: Bupati Sleman Kustini Canangkan Kawasan Pertanian Padi Sehat
Pram menambahkan, saat ini pasar masih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan komoditas secara umum, masih jarang menyasar pada pasar yang lebih spesifik, seperti aspek kesehatan dan keamanan pangan. Hal ini sangat potensial untuk dikembangkan karena ada pasar tersendiri yang dapat memberikan harga jual yang lebih baik tapi tidak begitu berpengaruh terhadap inflasi.
“Untuk itu Pemerintah Kabupaten Sleman, melalui Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, berupaya mewujudkan hal tersebut melalui Pencanangan Cabai Sehat Ramah Lingkungan, yang sesuai Instruksi Bupati Sleman No. 19/Instr/2023 tanggal 25 September 2023 tentang Sleman Kawasan Pertanian Sehat,” begitu keterangan Suparmono.
Bupati Kustini Sri Purnomo menyatakan, dengan pencanangan ini diharapkan dapat sekaligus mengajak petani untuk mengubah penggunaan pupuk pestisida menjadi pupuk hayati. Dengan begitu, ditargetkan Sleman akan memiliki kualitas pertanian yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
“Dengan pencanangan cabai sehat hari ini diharapkan masyarakat dapat memahami, ternyata cabai yang biasanya pakai pupuk pestisida bisa menggunakan pupuk hayati. Sehingga ketika dimakan nanti akan lebih sehat,"
"Harapannya dengan didampingi dari UGM, didukung dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman serta kerjasama dari masyarakat upaya ini dapat berjalan dengan sukses,” tambah Bupati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kesal Keluhan Tak Ditanggapi, Warga Segel Pintu Masuk ke TPA Tanjungrejo Kudus
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Pelaku Wisata Jogja Gelar Kopdar, Tingkatkan Kualitas dan Sinergi Dukung Quality Tourism
- Bantul Wacanakan Pembangunan TPST Baru Dekat ITF Bawuran
- Alokasi Dana Desa di Gunungkidul dari APBN 2025 Mencapai Rp168 Miliar, Pemkab: Masih Bisa Bertambah
- Kasus PMK Meluas, DIY Ajukan 100.000 Dosis Vaksin
- 200 Hektare Lahan Pertanian di Srandakan Terendam Air, Mentan Minta BBWSO Segera Menangani
Advertisement
Advertisement