Dampak Penutupan Selokan Mataram, 170 KK di 3 Padukuhan Banyurejo Disuplai Air Bersih
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman melakukan dropping air bersih bagi warga Banyurejo, Tempel, Sleman. Kondisi ini merespons kemarau panjang dan penutupan Selokan Mataram.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan, mengatakan kurangnya suplai air bersih ini akibat penghentian aliran di Selokan Mataram termasuk juga dampak dari kemarau panjang. "Ya ini akibat dampak pematian aliran Selokan Mataram dan efek el nino," ucapnya, Jumat (6/10/2023).
Advertisement
Dia mengatakan, BPBD Sleman sejak beberapa hari terakhir melakuian droping air ke sejumlah titik. Hingga Kamis (5/10/2023) BPBD sudah memasang total 10 hidran umum (HU) di sejumlah titik. "Dropping direncanakan tiga tangki dengan kapasitas 5.000 liter per hari," katanya.
BACA JUGA: Dilaporkan ke Kemendagri Soal PSU Malioboro City, Begini Tanggapan Bupati Sleman
Adapun titik pemasangan HU, lanjut Makwan berasa di tiga dusun di Kalurahan Banyurejo. BPBD Sleman mendapat pinjaman Hidran Umum dari BP2W DIY sebanyak 10 unit. BP2W DIY juga meminjamkan satu mobil tangki untuk droping air bersih.
"Dari 10 HU, terdistribusi di Dusun Plambongan satu HU, Tangkisan empat HU dan Dusun Jambeyan lima HU, semuanya di Kalurahan Banyurejo Tempel. Kemarin HU sudah dipasangan dan hari ini droping air sebanyak tiga tangki," katanya.
BPBD Sleman akan terus mendata wilayah lain yang terdampak penutupan Selokan Mataram. Sebab, berkaca dari tahun sebelumnya, bukan hanya wilayah Tempel saja yang terdampak. Tahub lalu, dropping air juga diberikan kepada warga Dusun Susukan II, Seyegan.
BACA JUGA: Penutupan Selokan Mataram, Dinas Pertanian DIY Berupaya Minimalkan Dampak
Terpisah, Lurah Banyurejo Tempel Saparjo mengatakan kekurangan air bersih sejak penutupan Selokan Mataram melanda tiga padukuhan baik Plambongan, Tangkisan maupun Dusun Jambeyan. Total ada sekitar delapan HU yang dipasang. "Ini mengulang kejadian pada tahun 2022 lalu saat aliran air di Selokan Mataram juga ditutup selama tiga bulan," katanya.
Dia berharap suplai air bersih bagi sekitar 170 KK di tiga padukuhan tersebut diperhatikan oleh pihak terkait agar warga tidak kekurangan air bersih. Adapun rincian KK terdampak masing-masing Padukuhan Jambeyan dengan jumlah warga terdampak 111 KK, Padukuhan Tangisan sebanyak 44 KK dan Padukuhan Plambongan 15 KK.
"Pasalnya selain lansia, di tiga padukuhan juga banyak terdapat balita. Jangan sampai droping air terlambat karena nanti bisa berdampak pada aspek kesehatan warga. Jadi kami berharap ini betul-betul diperhatikan," ungkap Saparjo.
Di sisi lain, ia juga meminta warga terdampak di tiga padukuhan untuk tetap berhemat menggunakan air bersih di masing-masing HU. "Tetap berhemat menggunakan air dan segera komunikasikan jika debit air menipis," ujar Saparjo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tok! Eks Dirut PT Tarumartani Divonis 8 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar
- 500 Kiai dan Nyai Sebut Harda-Danang sebagai Pilihan Tepat untuk Sleman Baru
- Beranda Migran Nilai Pemindahan Penahanan Mary Jane ke Filipina Langkah Maju untuk Keadilan
- Kampanye Akbar di Pilkada Sleman, Paslon Boleh Berikan Hadiah Barang Maksimal Senilai Rp1 Juta
- Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris Diharap Jadi Pembuka Pengembalian Aset HB II
Advertisement
Advertisement