Desainer Interior dari Berbagai Kampus di Indonesia Pamerkan Karya di ISI Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Sebanyak 20 delegasi kampus yang memeiliki prodi Desain Interior menggelar pameran dalam Temu Karya Mahasiswa Desain Interior Indonesia (TKMDII) 2023, di ISI Jogja, Rabu-Sabtu (12-14/10/2023).
Manajer Karya dan Koordinator Lapangan TKMDII 2023, Fiorensa Elysia Calya, menjelaskan acara dua tahunan ini kali ini mengusung tema Bali Omah. “Artinya kembali ke rumah, di mana fungsi utamanya untuk bagaimana kita menciptakan ruang interior yang bisa dijangkau oleh semua kalangan,” ujarnya, Rabu (12/10/2023).
Advertisement
Pameran terbagi dalam tiga kategori, yakni pertama Karya Baru Delegasi yang berisi karya-karya dari 20 delegasi dengan karya sesuai karakter kampus masing-masing. “Ada yang studi kasusnya berdasarkan permasalahan yang ditemukan di kotanya, lalu diolah dan hasilnya dijadikan interior,” ungkapnya.
Kedua, Karya Baru Studio, yang memamerkan perjalanan perkuliahan dari setiap kampus dengan tujuan saling mengetahui dan belajar antar delegasi terkait perkuliahan dan karya. Ketiga, Karya Baru Bersama, dari semua delegasi membuat karya bersama dengan target desa wisata atau membantu masyarakat di sekitar.
“Jadi karya yang dihasilkan bukan hanya estetika saja, tetapi juga fungsional dan berguna untuk masyarakat sekitar. Untuk Karya Baru Bersama dikerjakan bareng-bareng oleh semua delegasi. Karya itu disebar di beberapa titik di desa wisata seperti Tamansari, Pasar Ngasem dan lainnya,” katanya.
BACA JUGA: Rayakan Hari Batik, Pemkot Gelar Pameran hingga Lomba
Dia berharap melalui kegiatan ini para mahasiswa dari setiap delegasi dapat saling belajar dalam mengolah desain berdasarkan karakter di masing-masing kota. “Bisa mempelajari seperti apa karya yang dihasilkan dari universitasnya,” kata dia.
Mahasiswa Institut Teknologi Nasional Bandung, Iqbal Jasir Fauzi, dalam pameran kali ini membawa karya yang berjudul Sustainable Living Room dengan gaya kontemporer minimalis. “Kami mengambil tema sustainable karena mengganti penggunaan kayu asli dengan kayu sintetis atau material dengan corak yang sama,” ujarnya.
Maka tim ini banyak menggunakan PVC, SPC dan HPL untuk material pengganti kayu baik di atap, dinding maupun lantai. “Agar keberlangsungan alam bisa terjaga karena tidak menggunakan kayu. Di sisi lain harga kayu asli lebih mahal. Sedangkan target kami konsumen menengah ke bawah,” ungkapnya.
Secafra fungsional, konsep living room yang dirancang bertujuan untuk menyambut tamu dengan titik berat pada wall treatment. “Ada beberapa wall storage yang bisa digunakan untuk hiasan, buku, sepatu di bagian bawah,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tok! Eks Dirut PT Tarumartani Divonis 8 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar
- 500 Kiai dan Nyai Sebut Harda-Danang sebagai Pilihan Tepat untuk Sleman Baru
- Beranda Migran Nilai Pemindahan Penahanan Mary Jane ke Filipina Langkah Maju untuk Keadilan
- Kampanye Akbar di Pilkada Sleman, Paslon Boleh Berikan Hadiah Barang Maksimal Senilai Rp1 Juta
- Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris Diharap Jadi Pembuka Pengembalian Aset HB II
Advertisement
Advertisement